Jakarta (ANTARA News) - Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI-AL) terus melakukan pencarian terhadap sembilan orang korban insiden kebakaran kapal Levina I di perairan Selat Sunda pada Kamis (22/2). Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat Laksamana Muda Muryono di Jakarta, Jumat, mengatakan, hingga pukul 17.00 Wib hasil penyisiran yang dilakukan tujuh KRI dan dua pesawat udara belum menunjukkan hasil. Bahkan saat ini, kapal naas itu telah bergeser dari posisinya semula ke arah Timur Timur Laut atau sekitar 34 mil dari lokasi kebakaran, katanya. Meski begitu, tambah Muryono, pihaknya akan terus melakukan penyisiran untuk terus menemukan korban yang hilang. Ia mengatakan dua KRI masing-masing KRI Pulau Rondo dan Pulau Rabu bersama lima KRI yang telah dikerahkan sejak Kamis memfokuskan pencairan hingga 60 mil sebelah timur dari lokasi terbakarnya kapal Levina I. Penyisiran ke arah timur itu, lanjut Muryono, dilakukan karena arus kini tengah bergerak ke timur dengan kecepatan rata-rata dua sampai empat knot. Selain penyisiran melalui laut, juga dilakukan melalui penyisiran udara menggunakan Nomad dan 212 Cassa. "Namun, penyisiran yang dilakukan baik melalui udara dan laut hingga siang ini belum menunjukkan hasil," katanya. Muryono berpendapat, belum ditemukannya korban yang hilang disebabkan beberapa hal. Kemungkinan pertama, para korban hilang itu terperangkap di dalam kapal yang terbakar atau tenggelam. "Kalau tenggelam, baru dua hari mayatnya mengapung dan baru kelihatan. Tetapi, kami akan tetap melakukan pencarian," ujarnya menambahkan. Dalam musibah kapal yang dinakhodai Andi Kurniawan itu, 16 penumpang dipastikan tewas, 300 selamat dan sembilan lainnya belum ditemukan. Semua jenazah dievakuasi ke Tanjung Priok sebelum dibawa ke kamar jenazah Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat. Berdasarkan data penumpang, kapal tersebut membawa 307 orang. Mereka terdiri atas 290 penumpang dan 17 awak kapal.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007