Tenaga profesional tersebut memiliki tanggung jawab untuk melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat,"
Yogyakarta (ANTARA News) - Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta merekrut profesional muda sebagai tenaga edukasi berkelanjutan mengenai bursa efek di daerah ini.
Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) DIY Irfan Noor Riza di Yogyakarta, Sabtu, mengatakan hal itu dilakukan melalui "Capital Market Professional-Development Program (CMP-DP)". Program itu dilaksanakan serentak di 20 kota termasuk di Yogyakarta, dengan peserta mencapai 4.200 orang.
"Untuk Yogyakarta diikuti 76 orang yang berasal dari Yogyakarta, termasuk sebagian ada warga Jawa Tengah," kata Irfan.
Ia mengatakan apabila para peserta ujian dinilai telah memenuhi syarat, mereka selanjutnya masih akan menjalani seleksi lanjutan hingga terpilih 150 orang yang selanjutnya akan mengikuti program pendidikan selama 1 tahun.
"Mereka yang telah menjalani pendidikan akan kami tempatkan di BEI, Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) serta di afiliasi bisnis kami lainnya," kata dia.
Menurut Irfan, upaya rekrutmen tersebut dilakukan mengingat jumlah tenaga profesional di industri pasar modal di Indonesia yang memiliki kompetensi dan sesuai dengan kebutuhan bisnis pasar modal masih minim.
"Tenaga profesional tersebut memiliki tanggung jawab untuk melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat," katanya.
Ia mengatakan hal itu dilakukan karena merujuk survei nasional literasi keuangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 2013 baru sekitar seperlima penduduk Indonesia atau 21,84 persen yang memiliki katagori "well literate" atau melek pengetahuan keuangan.
"Masih jauh tertinggal jika dibandingkan tingkat literasi masyarakat terhadap jasa keuangan lainnya," kata dia.
Oleh karena itu, ia berharap pada masa mendatang semakin banyak orang, khususnya warga Yogyakarta yang tertarik mengikuti program CMP-DP, karena dengan program tersebut BEI juga memberikan peluang kerja bagi masyarakat.
"Dengan demikian, pasar modal tidak hanya sebagai wahana investasi bagi masyarakat dan wahana pendanaan bagi dunia usaha, tetapi juga tetap dijadikan peluang kerja bagi masyarakat," kata Irfan.
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016