Jayapura (ANTARA News) - Polisi memperketat pengamanan di kawasan perusahaan tambang asal Amerika, PT Freeeport Indonesia, di Timika, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua, setelah serangan teroris di kawasan Sarinah Jalan MH Thamrin Jakarta pada Kamis (14/1).
Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw di Jayapura Sabtu mengatakan, pascaledakan serangan teroris di Jakarta, pengamanan di wilayah operasional Freeport Indonesia di Timika dan Tembagapura, Kabupaten Mimika diperketat.
Komandan satuan tugas pengamanan objek vital yang dipimpin Kombes Pol Patrige Renwarin, tengah melakukan koordinasi dengan Danrem 174 yang membawahi wilayah kerja PT Freeport Indonesia.
"Koordinasi itu dilakukan untuk mengantisipasi ancaman kerawanan dari kelompok teroris," kata Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw.
Diakui, peristiwa yang terjadi di Jakarta bisa saja terjadi di daerah lain di seluruh Indonesia termasuk Papua karena itu aparat keamanan diminta untuk senantiasa waspada dan tidak lengah.
Namun, sejauh ini, kata Kapolda Papua, situasi kamtibmas di Papua aman dan terkendali.
Ketika ditanya tentang upaya penangkapan 13 narapidana yang melarikan diri dari Lapas Abepura, Kapolda mengatakan bahwa Sabtu (16/1) merupakan batas akhir bagi para narapidana untuk menyerahkan diri.
Bila sampai Minggu (17/1) tidak juga menyerahkan diri maka pihaknya akan mengerahkan seluruh daya dan upaya untuk menangkap mereka.
"Apalagi narapidana yang melarikan diri merupakan pelaku tindak kekerasan yang selama ini meresahkan masyarakat serta pelaku penyerangan pos polisi dan TNI," ujar Irjen Pol Waterpauw.
Tiga belas narapidana penghuni Lapas Abepura melarikan diri sejak Jumat (8/1) saat waktu kunjungan melalui pintu utama.
Pewarta: Evarukdijati
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016