Sekarang kembali lagi karena produktivitas Indonesia Timur meningkat, kita lihat dari jumlah kontainer."
Makassar (ANTARA News) - Wakil Presiden M. Jusuf Kalla mengatakan, pelabuhan di Makassar dapat menjadi hub port (pelabuhan penghubung) untuk wilayah Indonesia Timur.
"Sekarang pelan-pelan Makassar menjadi hub untuk Indonesia Timur," kata Wapres Kalla di sela-sela meninjau terminal peti kemas Pelindo 4 di Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu.
Dengan menjadi pelabuhan penghubung, Wapres mengemukakan, maka target efisiensi bisa dicapai terkait waktu dan biaya per unit kontainer. Dulu sistem penghubungnya ada di Surabaya, Jakarta dan Singapura yang memakan waktu lama dan biaya lebih mahal.
Wapres mengatakan, meninjau ke Pelindo 4 untuk melihat kemajuan pelabuhan utama (main port) karena menjadi indikator kemajuan perdagangan antar-wilayah.
"Ini juga untuk melihat pelabuhan Makassar dikembalikan ke fungsi awalnya dulu. Dulu di Indonesia hanya empat yang disebut main port, yaitu Belawan, Tanjung Priok, Surabaya dan Makassar," kata Wapres Kalla.
Perubahan sistem otonomi di Jawa, menurut Wapres, pemanfaatan pelabuhan di Makassar jadi berkurang. Namun, dikemukakan Wapres, saat ini karena tingkat produksi sudah lebih tinggi lagi, maka ekspor langsung sudah dimungkinkan karena produktivitas naik.
Wapres Kalla pun menceritakan, dulu Pelabuhan Makassar sangat maju, namun karena perekonomian menurun membuatnya sempat mengalami kemunduran.
"Sekarang kembali lagi karena produktivitas Indonesia Timur meningkat, kita lihat dari jumlah kontainer. Saat kecil dulu saya tinggal di sini, itu rumah saya yang kira-kira di dekat kontainer sana itu, dibongkar, dibeli oleh Pelindo," ujar Kalla.
Dia juga mengatakan, saat ini produktivitas pelabuhan di Makassar lebih meningkat begitu juga dengan jual beli dibandingkan di wilayah Sumatera dengan komoditas ekspor yang dominan adalah hasil pertanian dan perkebunan seperti cokelat, kopi, mete dan rumput laut.
Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2016