Purwokerto (ANTARA News) - Kepolisian Resor Banyumas, Sabtu, memeriksa setiap orang maupun calon penumpang kereta api di Stasiun Besar Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Petugas juga memeriksa barang bawaan mereka dengan menggunakan alat pendeteksi logam saat memasuki ruang tunggu Stasiun Besar Purwokerto.
Setiap mobil yang memasuki kawasan parkir stasiun juga tak luput dari pemeriksaan.
Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 5 Purwokerto Surono mengatakan, pemeriksaan terhadap pengunjung dan calon penumpang KA itu dilakukan sebagai antisipasi terhadap gangguan keamanan atau teror.
"Yang jelas, ini untuk meyakinkan keamanan transportasi kereta api karena kereta api adalah salah satu sarana transportasi nasional yang vital makanya diamankan oleh petugas kepolisian," katanya didampingi Kepala Kepolisian Sektor Purwokerto Barat Ajun Komisaris Polisi Susanto.
Menurut dia, pemeriksaan terhadap pengunjung dan calon penumpang KA itu akan dilakukan hingga batas waktu yang belum bisa ditentukan.
"Pemeriksaan dilakukan di stasiun karena merupakan titik awal keberangkatan di mana kereta api datang dan berangkat dari stasiun. Selain itu, pemeriksaan juga dilakukan di jalur KA termasuk jembatan dan terowongan," katanya.
Sementara itu, Kapolsek Purwokerto Barat AKP Susanto mengatakan, pemeriksaan terhadap pengunjung dan calon penumpang di Stasiun Besar Purwokerto dilakukan mulai Sabtu (16/1) hingga ada pencabutan atau situasi kembali kondusif.
Menurut dia, Polres Banyumas menerjunkan 10 personel Sabhara di Stasiun Besar Purwokerto dan 20 personel yang disebar di sepanjang jalur KA.
"Sejauh ini, kami belum menemukan barang-barang mencurigakan yang dibawa calon penumpang," katanya.
Disinggung mengenai kemungkinan Brimob Subdetasemen 3 dan 4 Detasemen B Pelopor Purwokerto dilibatkan dalam kegiatan tersebut, dia mengatakan bahwa personel Brimob sudah siaga dan akan bergerak jika ada kejadian.
Sementara itu, salah seorang calon penumpang KA Kamandaka tujuan Pekalongan, Farah mengaku tidak terganggu dengan pemeriksaan tersebut.
"Enggak terganggu, malah merasa aman karena ada metal detector," katanya.
Dia mengaku tidak takut terhadap aksi teroris namun tetap harus waspada terhadap terorisme.
Pewarta: Sumarwoto
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016