Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di Pasar Spot Antar Bank Jakarta, Jumat sore, turun tipis dua poin atau menjadi Rp9.077/9.080 per dolar AS dibanding penutupan hari sebelumnya Rp9.075/9.081, karena spekulasi lepas rupiah masih terjadi. "Spekulasi beli dolar AS oleh pelaku makin berkurang mengakibatkan rupiah pada penutupan sore cenderung bertahan seperti penutupan hari sebelumnya, " kata Direktur Retail Banking PT Bank Mega Tbk, Kostaman Thayib di Jakarta, Jumat. Ia mengatakan, pembelian dolar AS oleh pelaku lokal sejak pasar sesi sore dibuka hampir tidak terjadi, namun menjelang penutupan pasar baru terjadi pembelian dalam jumlah yang relatif kecil. Hal ini disebabkan sebagian besar pelaku lokal sudah meninggalkan pasar menjelang akhir pekan ini seiring dengan lesunya isu pasar, katanya. Kelesuan itu, menurut Kostaman Thayib, karena berkurangnya aksi beli pelaku asing sehingga dolar AS terhadap yen stabil pada kisaran 121,50 meski sempat mencapai 121,64 yen. Berkurangnya minat asing membeli dolar AS di pasar global, setelah otoritas moneter AS menyatakan, bank sentral masih memfokuskan diri kecenderungan inflasi AS yang tinggi, dan data harga konsumen yang meningkat pada bulan lalu, ucapnya. Namun, lanjutnya pergerakan rupiah pada hari berikutnya kemungkinan akan lebih baik, apalagi kemerosotan yen diperkirakan tidak akan berlangsung lama, setelah indikator ekonomi Jepang menunjukkan pertumbuhan yang lebih solid. Kondisi ini seperti ini diharapkan akan memicu rupiah yang terpuruk kembali menguat yang didukung oleh aksi intervensi Bank Indonesia yang tidak menyukai rupiah di atas level Rp9.100 per dolar AS, katanya. BI sebenarnya hanya menstabilkan rupiah agar tidak bergejolak yang diharapkan berada dalam kisaran antara Rp9.050 hingga Rp9.100 per dolar AS. Kecenderung rupiah menguat ke arah sana sebenarnya cukup tinggi, tinggal menunggu waktu saja untuk menguat, demikian Kostaman.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007