Medan (ANTARA News) - Kementerian Agama belum mengetahui secara pasti mengenai keberadaan kelompok bersenjata ISIS di Indonesia, termasuk mengaitkannya dalam ledakan di kawasan Sarinah Jakarta Pusat.
Usai peletakan batu pertama pengembangan Masjid Agung Medan, Jumat, Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin mengatakan, aparat sedang mendalami adanya klaim dari kelompok ISIS atas peristiwa itu.
Berbagai upaya sedang dilakukan untuk membuktikan klaim ISIS tersebut, termasuk kemungkinan adanya jaringan kelompok bersenjata itu di Tanah Air.
"Sedang didalami, apakah itu klaim itu betul di Indonesia benar-benar ada ISIS, kita juga belum tahun di Indoensia ada ISIS," katanya.
Namun Menag memastikan, seluruh aparat hukum, bahkan jaringan intelijen terus bekerja untuk mengungkap peristiwa tersebut.
Karena masih dalam penyelidikan, pemerintah belum dapat menyimpulkan motif di balik kejadian yang menarik perhatian internasional itu.
"Kita belum bisa menyimpulkan motif dan siapa pelaku sesungguhnya, pemerintah dan intelijen terus melakukan upaya untuk mengungkap secara tegas," katanya.
Meski belum mengetahui motifnya, tetapi Menag menyesalkan jika peristiwa tersebut mengatasnamakan agama, terutama Islam yang selalu mengajarkan kedamaian.
"Islam sama sekali tidak menolerir cara-cara kekerasan dan memaksakan kehedak untuk menyebarkan ajaran agama," katanya.
Sebelumnya, bom meledak di sekitar pelataran pusat perbelanjaan Sarinah, Jakarta Pusat, pada Kamis pagi dan dilaporkan meledak hingga enam kali.
Wakapolri Komjen Pol Budi Gunawan yang meninjau lokasi ledakan mengatakan, terdapat 16 korban dalam peristiwa itu, baik korban tewas mau pun luka berat.
Pewarta: Irwan Arfa
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016