Jakarta (ANTARA News) - Wakil Menteri Luar Negeri AM Fachir mengatakan sejumlah negara mengapresiasi atau pay tribute terhadap aksi cepat dan sigap yang dilakukan aparat keamanan Indonesia setelah terjadinya aksi teror di Jalan Thamrin.
"Banyak negara memberikan apresiasi terhadap kecepatan aparat membuat kondisi kembali normal," kata Fachir ketika menghadiri aksi solidaritas bersama di lokasi teror di Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat sore.
Dia juga menyebutkan bahwa tidak ada protes yang dikeluarkan oleh negara lain kepada Indonesia setelah terjadi aksi teror karena Indonesia dianggap telah mampu memberikan bantuan, baik penanganan awal hingga pengobatan kepada korban.
Fachir mengatakan salah satu negara yang mengapresiasi kerja aparat Indonesia adalah Kanada. Seperti diberitakan sebelumnya, salah satu korban warga negara asing yang tewas akibat teror di Jalan Thamrin memiliki paspor Kanada.
Dia mengatakan bahwa Menteri Luar Negeri Kanada telah diberikan penjelasan mengenai fasilitasi korban dan juga telah berkomunikasi dengan Kedutaan Kanada di Indonesia sendiri untuk menangani hal tersebut.
"Berbagai macam respons, tanggapan, dan penyataan juga telah diberikan sejumlah negara sahabat yang sekaligus menyampaikan duka," ucap Fachir.
Selain itu, dia juga mengatakan bahwa Kementerian Luar Negeri tetap berada di posisi terdepan untuk memerangi terorisme.
"Kami sejak awal mewaspadai bahwa aksi teror bisa terjadi kapan saja, karena itu harus dilawan karena tidak sejalan dengan budaya dan semangat persatuan. Dan saya pikir tidak ada satu negarapun yang mendukung teror," kata dia.
Fachir juga mengimbau kepada masyarakat agar jangan pergi ke Suriah karena berbahaya dan tidak ada kepentingan positif yang bisa dilakukan.
"Pergi ke Suriah mau dagang tidak bisa, sekolah juga tidak bisa. Jadi apa yang dilakukan di sana selain ikut konflik? Kami menyampaikan pula supaya yang di sana untuk meninggalkan Suriah," kata Fachir.
Pewarta: Calvinantya Basuki
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016