Yogyakarta (ANTARA News) - Kondisi wisata di Kota Yogyakarta tidak terpengaruh aksi teror bom yang terjadi di kawasan Sarinah Jakarta pada Kamis (14/1), seperti yang dinyatakan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia DIY.
"Kunjungan wisata pada saat ini masih normal sehingga kami menilai tidak ada pengaruh atau dampak pada penurunan wisatawan pascaaksi teror bom di Jakarta kemarin," kata Sekretaris DPD Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY Deddy Pranawa Eryana di Yogyakarta, Jumat.
Menurut dia, tidak ada pembatalan kunjungan wisatawan baik wisatawan domestik dan khususnya wisatawan asing usai terjadinya teror bom di Jakarta.
"Semuanya masih berjalan seperti biasanya. Tidak ada pembatalan reservasi atau kunjungan ke Yogyakarta," katanya.
Sejumlah wisatawan asing dari Belanda, Malaysia, dan Tiongkok yang menjadwalkan kunjungan pada hari ini atau pekan depan tetap memenuhi jadwal yang ditetapkan dan tidak melakukan pembatalan.
Ia menambahkan, kunjungan wisatawan ke Yogyakarta maupun DIY pada awal tahun cenderung lebih sedikit dibanding saat libur panjang akhir tahun.
"Saat ini memang sudah masuk low season sehingga kunjungan wisatawan ke Yogyakarta tidak seramai biasanya," katanya.
Meskipun demikian, ia tetap berharap aparat keamanan dan pemerintah bisa memberikan jaminan keamanan kepada warganya sehingga seluruh warga bisa beraktivitas seperti biasa tanpa merasa takut.
Sementara itu, Kepala Sub Bagian Humas Polresta Yogyakarta AKP Partuti Wijayanti mengatakan, melakukan penambahan personel keamanan sesuai instruksi dari Kapolda DIY.
Penambahan personel dilakukan di tiap pos polisi dengan tambahan dari Brimob dan tetap melakukan patroli rutin. "Personel yang disiagakan dua per tiga dari kekuatan yang ada, atau sekitar 600 personel," katanya.
Sementara itu, Kodim 0734 Yogyakarta menyiagakan personel untuk mendukung kepolisian. Personel yang disiagakan adalah satu satuan setingkat kompi atau sekitar 100 orang yang selalu siaga di Markas Kodim 0734.
Sedangkan, Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti mengatakan, sebagai ibukota provinsi, maka Kota Yogyakarta akan selalu siaga.
"Khusus untuk antisipasi aksi teror, maka akan dikoordinasikan lebih lanjut melalui forum komunikasi pimpinan daerah. Jika seluruh pihak menyatakan harus siaga, maka pemerintah akan siap," katanya.
Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016