"Saya yakin masyarakat Tiongkok akan lebih banyak datang berlibur ke Bali, sebab pemerintah memberikan vasilitas bebas visa disamping penerbangan lancar ke negeri Tirai Bambu itu," kata Pengamat Pariwisata Dewa Nyoman Putra di Denpasar Jumat.
Hal itu memungkinkan, apalagi maskapai Garuda Indonesia memperluas pasarnya di Tiongkok dengan menambah rute Denpasar-Shanghai setelah sebelumnya membuka rute Denpasar-Beijing dan Denpasar-Guangzhou pada 2015.
Tiongkok tampaknya merupakan salah satu wilayah yang menjadi fokus pengembangan jaringan rute internasional Garuda Indonesia, mengingat potensi turis negeri itu yang bepergian ke seluruh dunia begitu banyak mencapai 100 juta orang.
Jumlah wisatawan Tiongkok yang berkunjung ke Bali meningkat setiap tahunnya, dimana jumlah kunjungan wisatawan Tiongkok selama tahun 2015 tercatat 687.633 orang, meningkat 17,18 persen dibandingkan tahun sebelumnya hanyan 586.300 orang.
Sementara turis Australia yang berlibur ke Pulau Dewata periode yang sama justru berkurang 2,68 persen menjadi hanya 965.330 orang, pada hal periode tahun 2014 mencapai 991.923 orang menempati urutan pertama.
Dewa Putra merasa yakin pada tahun 2016 kedatangan turis Tiongkok akan mampu menyalip wisatawan Australia yang datang ke Bali, mengingat volume penerbangan ke Australia, benua tetangga itu semakin terbatas.
Dengan penerbangan baru Denpasar-Shanghai tersebut, Garuda Indonesia saat ini melayani penerbangan langsung dari dan menuju Shanghai sebanyak sepuluh kali per minggu dari Denpasar dan Jakarta.
Selain itu, Garuda juga melayani 26 penerbangan ke Tiongkok yaitu Beijing Guangzhou dan Shanghai melalui Denpasar dan Jakarta. Banyaknya penerbangan tersebut maka anak muda Tiongkok akan memanfaat Bali sebagai daerah tempat berbulan madu, kata Putra.
Pewarta: IK Sutika
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016