"Hari ini kita bertemu, cuma ngajak minum kopi di Starbucks, di tempat yang orang paling merasa ngeri sekarang," kata gubernur dalam pertemuan itu.
Hadir dalam pertemuan ini adalah para pemimpin Ormas Islam Annasir, FPI, Muhammadiyah, NU, Wahdah Islamiah, LDII, dan Forum Kajian Penanggulangan Teroris. "Ngopi bareng" ini untuk menepis kecemasan dan ketakutan masyarakat.
"Ada kecemasan, ketakutan keraguan, saling curiga, ada yang nunggu giliran, saya ajak ke sini untuk menunjukkan kita semua ada untuk menjaga Sulsel," ujar Syahrul.
Ketakutan dan kecemasan berlebihan, lanjutnya, akan mempengaruhi psikologi masyarakat dan akan berdampak lebih besar. "Ekonomi akan terjun bebas," tambah dia, lalu mengajak semua pihak turut menjaga keamanan Sulawesi Selatan.
Pewarta: Nurhaya J. Panga
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016