Padang (ANTARA News) - Nesyia, bayi berusia 17 bulan yang sudah dua hari dirawat di rumah sakit (RS) Dr M Djamil karena diduga terinfeksi (suspect) virus flu burung (avian influenza), Jumat pukul 03.00 WIB dinihari, meninggal dunia. "Pasien tersebut telah koma sejak Kamis pukul 21.00 WIB hingga akhirnya meninggal dunia," kata Ketua Tim Penanganan Flu Burung RS Dr. M. Djamil, Yusrizal Chan, di Padang. Sampai bayi itu meninggal dunia, rumah sakit belum dapat memastikan mengenai dugaan terinfeksi karena hasil tes Polymerace Chain Reachtion (PCR) di Jakarta belum diterima. Analisa sementara dari tim dokter, pasien yang dirujuk dari Puskesmas Muaro Peti Kabupaten Limapuluh Kota itu, meninggal dunia karena komplikasi diare hingga dehidrasi, infeksi paru, kekurangan darah dan demam tinggi. "Sejak dirawat di RSUP dua hari lalu pasien telah menderita diare cukup gawat hingga kekurangan cairan tubuh," katanya. Pasien Nesyia masuk ke rumah sakit sekitar pukul 07.30 WIB pada Rabu (21/2) dan dirawat intensif pada ruang isolasi IRNA penyakit dalam. Balita anak pertama dari Welly (22) dan Erman (25) asal Muaro Peti, Kab. 50 Kota itu, terpaksa dilarikan ke RS Dr M Djamil, karena memiliki gejala sama dengan flu burung, yakni demam tinggi, sesak napas disertai batuk. Neisya sebelumnya sempat dirawat di Puskesmas Muaro Peti setelah menderita demam selama 17 hari. Oleh pihak puskesmas, pasien bersangkutan selanjutnya dirujuk ke RSUP Dr. M. Djamil, satu rumah sakit rujukan bagi pesien suspect flu burung. Sebelumnya di Ruang IRNA penyakit dalam tersebut dirawat tiga pasien yakni Alifah berusia 2 tahun 3 bulan warga Dangung-Dangung, Kabupaten 50 Kota, Hafis berusia 10 tahun warga Sungai Puar, Kab Agam, dan Tifani berusia 13 bulan asal Kabupaten 50 Kota. Pasien yang dirawat intensif di ruang isolasi IRNA penyakit dalam itu, sebelumnya tinggal di kawasan peternakan unggas dan pernah kontak dengan ayam. Dari pengakuan keluarga pasien, sebelumnya ayam milik tetangganya ada yang mati mendadak, dan hanya berjarak sekitar lima rumah. "Namun dari hasil pemeriksaan sampel darah ketiga pasien itu terbukti negatif dan ketiga pasien itu telah diperbolehkan pulang," katanya. Selama tahun 2007, tercatat tujuh pasien suspect flu burung diinapkan di RSUP DR. M. Djamil dan hasil tes darahnya negatif.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007