Jeddah (ANTARA News) - Sekjen Organisasi Konperensi Islam (OKI), Prof. Ekmeleddin Ihsanoglu, menyatakan sangat sedih dan cemas atas bungkamnya dunia terhadap langkah-langkah Israel untuk men-Yahudi-kan Jerusalem dan mengubah karakter kota suci yang bersejarah itu. "Manakala patung Budha dibongkar di Bamiyan, seluruh dunia marah menentang rezim Taliban di Afghanistan. UNESCO pun sangat aktif mempersoalkan hal itu, tapi tidak ada satu kata pun diucapkan untuk menentang agresi Israel. Tak seorangpun benar-benar melakukan tindakan. Seluruhnya bungkam," katanya dalam wawancara dengan harian Arab News. Prof. Ihsanoglu mengatakan, pekerjaan penggalian yang dilakukan oleh Israel merupakan ancaman besar yang pernah terjadi terhadap salah satu dari tiga mesjid suci Islam. "Apa yang kita perhatikan hari ini adalah ancaman yang paling menyedihkan, sebab kami hidup dalam era globalisasi, di dunia di mana setiap orang mengetahui apapun yang terjadi pada waktu seketika," kata Ihsanoglu yang dilansir Kantor Berita Islam Internasional IINA.Ketua OKI mengatakan, apa yang terjadi di Jerusalem bukanlah baru. "Ini kasus yang sering terjadi sejak Israel menduduki Palestina. Negara Yahudi itu selalu menginginkan mengubah keaslian Al Quds dan tempat-tempat sucinya. Israel ingin mengubah kota itu," ucapnya.Dia mengatakan, setiap orang meminta Hamas dan warga Palestina untuk mengakui dengan syarat yang ditentukan Kuartet (Rusia, PBB, AS dan Uni Eropa) Timur Tengah, tetapi tak seorang pun yang meminta Israel untuk mengakui Palestina berdasarkan hukum internasional dan dengan konvensi-konvensi internasional. Sekjen OKI mengatakan, ummat Islam seluruh dunia harus terus mendesak pemerintah masing-masing untuk membantu penyelesaian kasus Mesjid Al-Aqsa.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007