"Terkejut tapi saya tidak takut karena percaya ini akan segera membaik. Jadi kenapa harus takut? " kata David wisatawan asal Swiss untuk liburan selama tiga hari di Jakarta saat ditemui di kawasan Jalan Jaksa, Jakarta Pusat, Kamis malam.
David yang berlibur bersama adiknya di Jakarta mengaku kagum dengan sikap warga Jakarta yang juga tidak takut terhadap aksi teror.
"Saya lihat di televisi dan media sosial, warga Jakarta luar biasa. Setelah bom, jalan ini tetap ramai dan rumah makan tetap buka," kata David.
Kim, wisatawan wanita asal Jerman pun tidak ingin kembali ke negaranya lebih cepat karena ingin menikmati liburan di Jakarta selama satu bulan.
"Buat apa takut, apa Anda takut?" kata Kim.
"Saya jauh-jauh ke Jakarta untuk berlibur selama sebulan. Kenapa satu bulan? karena saya tahu Jakarta kota yang bagus. Saya juga akan mengunjungi Yogyakarta, Bali, dan Lombok. Saya yakin akan tetap aman," kata Kim yang ditemui sedang menikmati makan malam di sebuah restoran Jalan Jaksa.
Adapun Henry, wisatawan asal Prancis, mengaku sempat terkejut dengan bom Sarinah namun tidak mengurangi niatnya untuk berlibur di Ibukota Indonesia.
"Saya terkejut, saya baru dua hari di sini kemudian ada ledakan. Saya menonton televisi lokal kalian dan melihat situasi sudah membaik. Semoga terus membaik," kata Henry.
Berdasarkan pengamatan, banyak turis-turis yang menghabiskan malam di Jalan Jaksa untuk sekadar makan, menginap, atau berbincang sambil menikmati musik. Tidak ada penjagaan khusus di wilayah yang menjadi salah satu tempat nongkrong para turis.
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016