Pontianak (ANTARA News) - Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Singkawang H Jawani mengatakan sedikitnya ada 54 orang warga Singkawang, Kalimantan Barat, yang sudah bergabung dengan organisasi Gafatar.

"Jejak organisasi Gafatar (Gerakan Fajar Nusantara) ternyata sudah ada di Kota Singkawang. Hal ini diketahuinya, setelah memanggil empat orang yang diduga sebagai anggota Gafatar di Singkawang," kata Jawani di Singkawang, Kamis.

Dia menjelaskan, 54 orang itu tidak menumpuk di satu tempat, melainkan menyebar tapi masih di wilayah Singkawang Utara. Rata-rata mereka yang bergabung Gafatar adalah pedagang.

Jawani belum bisa memastikan, apa-apa saja jabatan dari 4 orang yang dipanggilnya beberapa waktu lalu.

"Dari hasil pemeriksaan, kita tidak gamblang menetapkan mereka sebagai pengurus. Yang jelas, mereka adalah anggota Gafatar yang berada di wilayah hukum Polres Singkawang," jelasnya.

Atas temuan itu, pihaknya akan segera melakukan koordinasi dengan Camat Singkawang Utara untuk menggelar pertemuan.

"Insya Allah, pada Selasa, 19 Januari 2016. Dalam pertemuan itu nanti, kita juga akan memanggil anggota Gafatar. Terutama 4 orang yang sudah terdaftar di Polres Singkawang," tuturnya.

Menurutnya, pihak kepolisian sudah meminta ke pihaknya untuk melakukan pembinaan.

"Dan kita siap untuk mengadakan pembinaan dan pertobatan kembali. Saat inipun kita masih menunggu arahan dari Kanwil. Kalau Kanwil mengarahkan kepada kita, maka kita siap," tuturnya.

Untuk menentukan apakah Gafatar itu merupakan aliran sesat atau bukan, itu merupakan kewenangan MUI. Jika menurut pengakuan dari 4 orang tersebut, mereka hanya mengarah ke bantuan pertanian. Tidak sampai menyebarkan agama.

Sementara itu, menurut nara sumber yang dipercaya dari salah satu perwira di Polres Singkawang, sedikitnya ada empat orang yang diduga dari kelompok Gafatar diamankan.

"Keempat orang ini, yakni JL, WN, BS, dan SF. Mereka kita amankan pada 24 Desember 2015 malam," katanya.

Menurut pengakuan mereka, jika JL bertindak sebagai ketua, WN bertindak sebagai sekretaris, BS bertindak sebagai bendahara, dan SF bertindak sebagai Kasi Pendidikan," katanya.

Dan berdasarkan pemeriksaan, jika WN, BS dan SF berasal dari Jawa, sedangkan JL merupakan orang Pontianak.

Keempat orang ini mengontrak di Singkawang Utara, dengan modus membuat kelompok petani.

Saat diamankan, di TKP pihak kepolisian menemukan barang bukti berupa baju kaos berwarna orange bertuliskan Gafatar. "Barang bukti ini kita temukan di rumah BS," katanya.

Usai diperiksa, keempat orang ini dikembalikan lagi ke rumahnya masing-masing. lantaran tidak ditemukan unsur pidananya.

Sementara itu, Ketua RT 04 RW 02, Jl Demang Akub, Kelurahan Sungai Bulan, Kecamatan Singkawang Utara H Kasim Ahmad membenarkan, jika ada seorang warga berinisial WN yang berasal dari Jawa yang tinggal di wilayahnya.

"Sudah ada sekitar dua tahun," katanya.

Dalam satu rumah, katanya, terdapat 5 kepala keluarga. Namun, begitu kontrakannya habis, tanpa melapor dia pindah.

"Tidak ada memberi kabar, kalau dia pindah. Dan sekarang berdagang," ujarnya.

Sebelumnya, dia bekerja sebagai petani sayur. Orangnya pun sepertinya kurang bermasyarakat dengan warga setempat.

Pewarta: Rendra Oxtora
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016