... ini dari kelompok ISIS. Pelaku kemungkinan WNI semua...
Jakarta (ANTARA News) - Polisi menduga pelaku teror bom bunuh diri dan baku tembak di kawasan Gedung Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Kamis, merupakan kelompok yang berafiliasi kepada ISIS.
"Dugaan kuat kami, ini dari kelompok ISIS. Pelaku kemungkinan WNI semua," kata Kepala Divisi Humas Kepolisian Indonesia, Inspektur Jenderal Polisi Anton Charliyan, di Jakarta, Kamis.
Dia mencatat ada 26 orang menjadi korban atas peristiwa ledakan dan baku tembak antara pelaku teror dengan polisi, di Jalan Thamrin, Jakarta, Kamis.
"Ada 26 orang korban yakni tujuh orang meninggal dunia dan 19 orang luka-luka, termasuk di antaranya lima polisi luka berat," katanya.
Sementara ia menyebut lima pelaku teror dalam peristiwa itu tewas, yakni dua orang pelaku tewas akibat bom bunuh diri dan tiga orang pelaku tewas setelah dilumpuhkan polisi.
Charliyan menjelaskan, kronologi teror bom itu, yang diawali ledakan bom bunuh diri di gerai Starbucks, di dekat Gedung Sarinah, di Jalan MH Thamrin, sekitar pukul 10.50 WIB.
Kemudian polisi yang berada di lokasi tersebut mengepung tempat kejadian.
Selanjutnya dua pelaku lain yang berada di depan gerai Starbucks menembaki masyarakat sekitar. Pelaku pun sempat menyandera dua WNA.
Kemudian pelaku melemparkan bom lempar ke arah polisi dan terjadi baku-tembak di antara kedua belah pihak.
Selanjutnya ada seseorang menggunakan motor masuk ke Pos Polisi di perempatan Sarinah dan mengaktifkan bom bunuh diri yang mengakibatkan beberapa polisi dan warga luka-luka.
Menyusul teror bom itu, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan HAM, Luhut Panjaitan dan Kepala Badan Intelijen Negara, Letnan Jenderal TNI (Purnawirawan) Sutiyoso, mendatangi kawasan Gedung Sarinah, Jakarta untuk meninjau langsung lokasi teror bom itu.
Pewarta: Anita Dewi
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016