New York (ANTARA News) - Dewan Keamanan PBB secara aklamasi Kamis menyetujui rancangan resolusi untuk memperpanjang mandat keberadaan misi penjagaan perdamaian di Timor Timur sampai 26 Februari tahun depan. Sementara itu di ibukota Timor Timur, Dili, beberapa penduduk melakukan protes menentang pemerintah, menyebut ketidakcukupan pasok beras oleh pemerintah, yang menyelubungi suasana menjelang pemilihan presiden dan anggota parlemen mendatang. Timor Timur menjadwalkan akan mengadakan pemilihan presiden pada 9 April dan akan menetapkan tanggal pemilihan anggota parlemen setelah itu. Rancangan resolusi menyerukan untuk sementara mempertahankan keberadaan Misi Terpadu PBB di Timor Leste, atau UNMIT, dengan tambahan satuan kepolisian yang jumlahnya menjadi 140 petugas. Jumlah anggota satuan kepolisian telah berkurang menjadi sekitar 1.600 orang. Timor Timur memperoleh kemerdekaan dari Indonesia pada Mei 2002 dengan bantuan PBB, namun meninggalkan terperosok ke dalam kerusuhan pada tahun lalu, ketika hampir 600 tentara dari 1.400 anggota militer yang ada di negara itu dipecat. PBB melakukan pemungutan suara pada Agustus, dan pada tahun itu juga dibentuk UNMIT. Dari Jepang, dua petugas polisi dan seorang petugas perantara ikut bergabung dalam UNMIT pada awal tahun ini, untuk turut mengatasi situasi Timor Timur yang mudah berubah, lapor Kyodo.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007