Jadi kita harus cepat recovery-nya
Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) segera mengaktifkan crisis center merespon aksi teror dan ledakan di Jalan MH Thamrin Jakarta Pusat, Kamis, agar tidak meluas dampaknya terutama bagi sektor pariwisata di Tanah Air.
"Jadi kita harus cepat recovery-nya. Teman-teman bekerja semua, crisis center langsung on," kata Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya kepada wartawan.
Crisis center yang diaktifkan kembali tersebut berada di Kantor Kementerian Pariwisata dan beranggotakan internal serta stakeholder terkait.
Ia mencontohkan, ketika terjadi aksi bom di Thailand pihaknya mengaktifkan crisis center termasuk mempelajari dalam waktu singkat sehingga pemulihan bisa dilakukan tidak sampai dua bulan.
Menteri Arief berharap hal itu bisa dilaksanakan segera untuk kasus ledakan di Jalan MH Thamrin sehingga tidak berlarut dan meluas dampaknya terhadap sektor pariwisata.
"Saya harapkan itu juga yang harus kita laksanakan, jadi mohon semakin banyak berita-berita positif, ini akan membantu kita. Otherwise (jika tidak) bukan hanya pariwisata yang langsung akan terkena. Pariwisata itu, hubungannya linier dengan isu keamanan. Mohon teman-teman mengerti," katanya.
Ia mencontohkan, jika isu keamanan naik 10 persen dengan arti keadaan aman maka isu pariwisata juga naik 10 persen.
Namun jika isu keamanan turun 10 persen artinya tidak aman maka pariwisata pun turun kinerjanya hingga 10 persen.
"Jadi pariwisata paling sensitif berikutnya trade (perdagangan) akan terpengaruh, yang paling tidak sensitif sebenarnya investment," katanya.
Ia menyarankan agar masyarakat tetap tenang, tidak terprovokasi, dan menyerahkan penanganannya kepada penegak hukum.
"Kita serahkan ke Polri agar tidak simpang siur," katanya.
Soal dampaknya terhadap pariwisata, Menteri Arief menekankan pentingnya keterlibatan banyak pihak untuk membentuk citra yang baik. Menurut dia, media massa harus turut serta menyiarkan berita-berita positif secara sistematis.
"Dan yang lebih penting, medianya membantu, bahwa Indonesia masih aman. Apapun yang terjadi, aman pokoknya kan," katanya.
Pewarta: Hanni Sofia Soepardi
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016