Jakarta (ANTARA News) - Enam ledakan bom bersusulan terjadi dari pukul 10.40 WIB sampai dengan pukul 11.03 WIB di kawasan Sarinah, Jalan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat, dan seorang saksi melukiskan kebingungan yang berubah menjadi kengerian.

Meita Seria, karyawan swasta di gedung yang jaraknya beberapa puluh meter dari aksi teror Kamis pagi hari tadi itu, mengaku semua rekan sekerjanya mendengar ledakan pertama.

"Semua karyawan di kantorku mendengar, namun pandangan ke arah sumber ledakan tertutupi gedung lain," kata Meita.

Meita mengaku saat itu tidak menyadari itu adalah ledakan bom atau karena aksi teror. Namun, yang jelas suasana berubah menjadi mencekam karena semua orang membayangkan kengerian.

Setelah ledakan kedua terjadi manajemen kantornya mengirimkan email kepada seluruh karyawan untuk berhati-hati dengan menjauhkan
diri dari keramaian.

"Yang sudah di kantor agar tidak keluar dan yang sedang di luar kantor agar menjauh dari kawasan Thamrin," kata Meita.

Tak lama kemudian manajemen gedung di mana kantor Meita bekerja mengumumkan lewat pengeras suara agar semua orang menjauh dari kaca dan jendela gedung.

"Di gedung saya juga ada kedai sejenis dengan yang kena ledakan. Kami sempat khawatir," kata Meita.

Saat jam istirahat, pekerja di gedung ini lebih memilih food court di dalam kantor dan tidak keluar membeli makan sampai keadaan benar-benar dinyatakan aman kembali.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016