Jakarta (ANTARA News) - Seorang saksi mata memberi kesaksian bahwa sekitar satu setengah jam sebelum serangan teror ke kawasan Sarinah, Jl. MH. Thamrin, Jakarta Pusat, melintas tiga motor yang ditumpangi enam orang berpakaian atasan putih-putih.
"Mereka semua memakai rompi dan di pinggang mereka terselip pistol," kata Nata Mahroj kepada Antaranews di Jakarta, Kamis.
Dia mengaku menyaksikan keenam pengendara motor itu dari pinggir Jalan Agus Salim atau yang lebih dikenal dengan Jalan Sabang, Jakarta Pusat, ketika keenam orang itu memacu ketiga motor yang mereka tumpangi ke arah selatan Jalan Sabang.
Ketiga sepeda motor yang setiap sepeda motor ditumpangi oleh dua orang itu datang dari arah Jl. Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.
Mereka kemudian lurus menyusuri Jalan Sabang yang salah satu perempatannya hanya beberapa meter dari Gedung Sarinah di mana kemudian terjadi serangan teror di sana.
Sementara itu, seorang saksi mata pemboman di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat, Kamis siang, bernama Ruli, melihat pelaku membawa senjata dan tanpa mengenakan topeng.
"Pelaku masih muda, membawa pistol FN, membawa ransel," kata Ruli setelah dievakuasi dari tempat kejadian di Jalan Agus Salim.
Dalam teror di kawasan Sarinah ini terjadi tujuh ledakan, di mana ledakan terakhir meletup sekitar 12.36 WIB atau satu setengah jam setelah ledakan keenam.
Ledakan pertama terdengar pukul 10.40 WIB, sedangkan ledakan kedua terdengar sekitar pukul 10.50 WIB, ledakan ketiga pukul 10.56 WIB, ledakan keempat pukul 11.58 WIB, ledakan kelima pukul 11.00 WIB, dan ledakan keenam pukul 11.03 WIB.
Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016