Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 10,29 poin (1,29 persen) menjadi 783,01.
Analis First Asia Capital David Sutyanto mengatakan pelaku pasar kembali mengkhawatirkan harga minyak yang rendah serta proyeksi mengenai perlambatan ekonomi global dan situasi itu dapat kembali menekan pertumbuhan laba emiten tahun ini.
"Terkoreksinya harga minyak mentah dunia mendorong bursa saham Amerika Serikat mengalami koreksi tadi malam dan berdampak negatif ke bursa saham di kawasan Asia, pelaku pasar cenderung melepas aset-aset berisiko seperti saham," katanya.
Harga minyak mentah jenis WTI bergerak di level rendah 30,58 dolar AS per barel sementara minyak mentah jenis Brent di level 29,80 dolar AS per barel.
Wakil Presiden Riset dan Analisis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere berharap sentimen dari dari dalam negeri dapat menahan tekanan eksternal.
Pelaku pasar saham domestik sedang menanti keputusan Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia yang berlangsung pekan ini.
"Ada optimisme kalangan pelaku pasar bahwa Bank Indonesia diperkirakan akan memangkas tingkat suku bunga acuannya untuk mendongrak pertumbuhan ekonomi," katanya.
Di tingkat regional, indeks Hang Seng turun 317,32 poin (1,59 persen) menjadi 19.617,56; indeks Nikkei melemah 643,82 poin (3,67 persen) ke level 17.065,81; dan Straits Times melemah 34,01 poin (1,25 persen) ke posisi 2.662,58.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016