Cianjur (ANTARA News) - Jalur utama lalu lintas Cipanas-Cianjur, Jawa Barat, tepatnya di Kampung Pos, Desa Cibeureum, Kecamatan Cugenang, pada Rabu terputus karena tertutup tanah longsor setinggi 3 meter.
Akibatnya, jalur utama yang menghubungkan wilayah Cianjur dengan Kabupaten Bogor dan seterusnya tidak bisa dilalui kendaraan dari kedua arah. Aparat dan dinas terkait Pemkab Cianjur tengah berusaha membuka kembali jalur utama tersebut.
"Saat ini upaya membuka jalur itu kembali tengah dilakukan dengan cara manual bersama anggota kepolisian, BPBD dan warga sekitar, sambil menunggu alat berat dari Dinas Binamarga Cianjur dan propinsi. Untuk sementara jalur menuju Cipanas dari Cianjur, kita lakukan penutupan," kata Kapolres Cianjur AKBP Asep Guntur Rahayu di Cianjur.
Pada jalur tersebut ditutup mulai dari pertigaan Dr Muwardi-By Pass, sedangkan dari arah Cipanas dimulai dari pertigaan Jalan Raya Cipanas-Balakang, dimana kendaraan tujuan Bogor atau sebaliknya diarahkan ke jalur alternatif Jonggol dan Sukabumi.
"Kita targetkan dengan dua alat berat, material longsor sudah dapat disingkirkan dan arus lalu lintas dapat kembali berjalan normal. Untuk saat ini baru sepeda motor dan pejalan kaki yang baru bisa melintas karena proses evakuasi masih mengunakan alat seadanya," kata Asep.
Longsor yang terjadi tiba-tiba itu berawal ketika hujan lebat mneguyur disertai angin kencang. Beberapa saat kemudian terdengar suara gemuruh dan dari sisi tebing kanan runtuh hingga menutup jalan utama.
"Saya hanya mendengar suara gemuruh dan sempat melihat ke arah tebing yang saling berhadapan, tiba-tiba tebing setinggi 8 meter di sebelah kanan longsor dan menutup jalan. Tingginya sekitar 3 meter dengan material tanah dan batu menutup jalan," kata Teguh saksi mata warga sekitar.
Hingga malam menjelang, alat berat yang telah diminta Polres Cianjur belum sampai ke lokasi sehingga tim gabungan masih menyingkirkan material longsor secara manual. Kendaraan roda dua dan pejalan kaki sementara ini sudah bisa melewati jalan itu.
Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016