Saya sudah baca novelnya, saya membayangkan musiknya harus orkestra karena ini sebuah kisah sangat luar biasaJakarta (ANTARA News) - Musisi Dwiki Dharmawan menggarap musik untuk film "Ketika Mas Gagah Pergi" (KMGP) dengan aransemen orkestra yang dimainkan Chezch Symphony Orchestra asal Praha.
Film ini merupakan adaptasi dari novel Helvy Tiana Rosa keluaran 1992 berjudul sama.
"Saya sudah baca novelnya, saya membayangkan musiknya harus orkestra karena ini sebuah kisah sangat luar biasa," kata Dwiki dalam konferensi pers di Warner Music Indonesia, Jakarta, Rabu.
Alasan memilih orkestra di sana, kata Dwiki, lantaran dia sedang berada di Eropa untuk konser ketika harus menyelesaikan musik KMGP. Lagipula, Dwiki menambahkan Chezch Symphony Orchestra dapat menyelesaikan musik untuk film panjang dalam waktu relatif singkat, yakni empat jam.
Dia enggan mengungkapkan apakah rekaman di Eropa memakan biaya yang lebih besar ketimbang membuat di dalam negeri. "Musik sepanjang itu rekamannya di sini (Indonesia) bisa harus seminggu lebih, jadi biaya dan tenaga juga besar," dia beralasan.
Sebagian dari biaya pembuatan musik KMGP juga berasal dari kantongnya sendiri sebagai bentuk dukungan terhadap film yang dananya dikumpulkan dari urun dana (crowdfunding). Helvy mengamini bantuan Dwiki yang diutarakan sejak awal.
"Pertama kali ketemu Dwiki, 'kayaknya saya nggak sanggup bayar mas Dwiki,' dia bilang 'Sudah, sebagian saya sedekahkan'," kata Helvy.
Dwiki juga menggarap lagu tema KMGP berjudul "Rabbana" ciptaan Rizki Awan yang dibawakan juara kompetisi menyanyi Rising Star Indonesia Indah Nevertari.
Novel Ketika Mas Gagah Pergi ditulis Helvy pada 1992 dan diterbitkan lima tahun kemudian. Buku yang sudah dicetak ulang 39 kali oleh tiga penerbit itu mengisahkan hubungan Gita dengan abangnya Mas Gagah tentang hijrah dan keindahan Islam.
Film "Ketika Mas Gagah Pergi" akan tayang pada 21 Januari.
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016