Tehran(ANTARA News) - Panglima Angkatan Laut Garda Revolusi Iran menyatakan tidak terlalu lama lagi 10 pelaut Amerika Serikat yang ditahan di wilayah Iran di Teluk akan dibebaskan.
Laksamana Ali Fadavi menyatakan investigasi menyimpulkan "bahwa masuk tanpa izin ini bukan tindakan permusuhan atau untuk tujuan mata-mata" dan dia menunggu perintah berikutnya yang kemungkinan bebas merupakan pembebasan para pelaut AS itu.
Dia mengatakan sistem navigasi yang rusak telah membuat para pelaut AS --sembilan pria dan seorang wanita-- tersesat ke arah Pulau Farsi, Iran.
Perintah pembebasan mereka tidak lama lagi turun, kata sang laksamana.
"Biasanya di perairan teritorial negara ini setiap kapal mesti mengumumkan terlebih dahulu keberadaannya, khususnya jika kapal-kapal itu kapal militer," sambung Fadavi.
Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif telah dibriefing mengenai insiden ini.
Fadavi mengatakan Zarif telah menunjukkan pendirian yang teguh dan telah berkata kepada Menteri Luar Negeri AS John Kerry bahwa "ini adalah perairan teritorial kami dan Anda mesti minta maaf."
Dua kapal induk --USS Harry S. Truman dan Charles de Gaulle milik Prancis-- keduanya berada tengah berada di perairan internasional dekat Pulau Farsi ketika dua kapal patroli AS itu ditangkap Iran, kata Garda Revolusi Iran seperti dikutip AFP.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016