Jayapura (ANTARA News) - Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Papua mengaku pernah didatangi oleh organisasi Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang dua kali dinyatakan sebagai kelompok sesat, yakni pada 2014 dan 2015.
Kepala Kesbangpol Provinsi Papua, Musa Isir, di Jayapura Rabu mengatakan meskipun sempat didatangi sebanyak dua kali, namun pihaknya terus menolak organisasi Gafatar ini.
"Kami sempat mengecek secara lisan kepada organisasi ini ketika mendatangi Kantor Kesbangpol Provinsi Papua, namun jawabannya mencurigakan," katanya.
Musa menjelaskan, Gafatar sempat ditanyai apakah terdaftar di pemerintahan dan mengakui bahwa terdaftar resmi baik di pusat maupun di kabupaten.
"Namun ketika ditanya bukti telah terdaftar secara resmi, organisasi ini tidak dapat menunjukkan sehingga kami semakin tidak percaya," ujarnya.
Dia menuturkan setelah mengecek dan ternyata tidak ada kejelasan dari organisasi Gafatar ini, akhirnya pihaknya memutuskan untuk menolak keberadaannya di wilayah Papua.
"Setelah kami tolak, organisasi Gafatar ini tidak lagi mendatangi kantor kami, padahal sebelumnya sempat menawarkan program dan kegiatan yang dikhususkan untuk masyarakat Papua," katanya lagi.
Dia menambahkan pihaknya berharap masyarakat juga lebih berhati-hati jika ada organisasi atau aliran yang mulai masuk di lingkungannya masing-masing, apalagi jika ada hubungannya dengan kesatuan dan persatuan.
Pewarta: Hendrina Dian Kandipi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016