Bandung (ANTARA News) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat mengindikasikan ada tiga wilayah di Jawa Barat yang sudah dimasuki organisasi masyarakat Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yakni Kabupaten Subang, Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Garut.
"Untuk Jawa Barat, berdasarkan yang pernah menyampaikan laporan ke kita itu (Gafatar) ada di Subang, Sumedang, dan di Garut," kata Sekretaris Umum MUI Jawa Barat, Rafani Achyar, di Bandung, Rabu.
Pihaknya menilai Gafatar tidak terlalu berkembang pesat di Provinsi Jawa Barat sehingga mereka lebih besar dan berkembang di luar Jawa Barat seperti DIY Yogjakarta.
"Mungkin kalau untuk di Jawa Barat berhasil ditekan karena koordinasi dengan kesbangpolinmas bergerak dan bahkan ada yang tidak mengizinkan, Sehingga besarnya di luar Jawa Barat," katanya.
Menurut dia, organisasi masyarakat Gafatar cepat berkembang dan mudah diterima masyarakat karena mengusung tema sosial dalam pergerakannya seperti pengobatan gratis dan pembagian sembako gratis serta pembinaan terhadap petani.
"Jadi memang faktor ekonomi juga erat kaitannya ketika ada masyarakat yang tidak mampu kemudian ada yang memberi bantuan itu kan sangat berarti masyarakat," katanya.
Pihaknya menyatakan ada indikasi organisasi masyarakat Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) merupakan reinkarnasi dari aliran Al-Qiyadah Al-Islamiyah pimpinan Ahmad Musadeq.
"Jadi dua tahun lalu ketika Gafatar muncul, kami melakukan pengamatan dan sudah disampaikan ke pemerintah supaya dipantau. Kenapa karena dari awal kami mencium sepertinya Gafatar itu reinkarnasi dari aliran Al-Qiyadah Al Islamiyah," kata dia.
Ia mengatakan diawal kemunculannya dua tahun lalu Gafatar hadir sebagai organisasi sosial yang mengusung kegiatan-kegiatan sosial seperti pembinaan petani, pengobatan gratis dan pembagian sembako.
"Seperti di Subang itu mereka membina petani, memang benar-benar dibina karena ada yang ahli pertanian, kabarnya juga warga dibantu pupuk, bibit, dari sisi pelaksanaan harus demikian," kata Rafani.
Pembinaan terhadap masyarakat yang dilakukan oleh Gafatar tersebut, menurut dia, berjalan dengan sangat baik sehingga mudah untuk didoktrin faham-faham dari organisasi masyarakat tersebut.
Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016