Subulussalam, Aceh (ANTARA News) - Pihak Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Subulussalam, Provinsi Aceh, menemukan hasil pemeriksaan sementara terhadap ikan gabus yang mati secara mendadak di rawa Longkib dan Runding disebabkan memakan bekas lumpur hasil pengeboran.

"Dulu banyak terjadi pengeboran, jadi bekas lumpur yang masih mengendap dimakan sama ikan gabus sehingga menyebabkan kematian," kata Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan, Ir Sulisman, di Subulussalam, Rabu.

Sulisman mengaku saat mendapat informasi ikan gabus mati, ia langsung memerintahkan tim turun ke lokasi mengambil sampel ikan untuk dicek penyebab kematiannya.

Dari pemeriksaan oleh petugas disimpulkan ikan tersebut mati setelah mengkonsumsi bekar lumpur akibat pengeboran.

Ketika ditanya mengapa hanya ikan gabus saja yang mati sementara ikan jenis lainya tidak, Sulisman menjelaskan, ikan gabus biasanya mencari makanan di dasar permukaan tanah dan lumpur bekas pengeboran itu masih menempel di dasar tanah.

"Jadi, setiap makanan yang ditemukan oleh ikan gabus di bagian dasar tanah mengandung bekas lumpur, lalu dimakan dan menyebabkannya mati," jelas dia.

"Makanya yang mati cuma ikan gabus, sementara ikan jenis lainya yang mencari makan di bagian tengah tidak mati karena mereka tidak memakan bekas lumpur itu," ujarnya.

Ia mengatakan, saat diperiksa tim menemukan banyak lumpur di insang ikan gabus. Sehingga dapat disimpulkan ikan itu memakan bekas lumpur yang masih mengendap dipermukaan tanah akibat pengeboran yang dulu pernah terjadi.

Sebelumnya, warga Runding dan Longkib dihebohkan kejadian ratusan ikan gabus mati mendadak sejak tiga pekan belakangan ini.

Pewarta: Anwar
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016