Dili (ANTARA News) - Polisi PBB telah menangkap 148 orang yang diduga terlibat dalam munculnya kembali kekerasan jalanan di ibukota Timor Timur, kata utusan PBB untuk negara yang menghadapi kesulitan itu. "Dalam tiga hari terakhir, polisi menangkap 148 orang, semuanya berkaitan dengan situasi keamanan di Dili," Atul Khare mengatakan pada wartawan, Kamis. Tujuh pejabat polisi internasional PBB terluka Rabu dalam kekerasan baru di jalanan Dili. Polisi telah meningkatkan patroli ketat menyusul meningkatnya kekerasan belakangan ini, kata Khare kepada AFP. "Saya sangat yakin bahwa ...rakyat Timor Leste (Timtim) akan menghentikan kekerasan, akan mawas diri dan akan sampai pada kesimpulan bahwa menyerang PBB, yang di sini untuk memulihkan perdamaian dan ketenangan di negara mereka, bukanlah sesuatu yang dapat dipuji, itu sesuatu yang harus dikecam," katanya. Khare memperingatkan tindakan keras terhadap orang-orang yang terlibat dalam kekerasan jalanan terakhir yang melanda Dili sejak kerusuhan besar April dan Mei tahun lalu yang menyebabkan 37 orang tewas. Kekerasan jalanan, kebanyakan antara anggota geng seni perang yang bersaing, telah menimpa Dili selama dua pekan terakhir. Australia Rabu memperingatkan warganya untuk tidak melakukan perjalanan ke Timor Timur karena "situasi keamanan yang mudah meledak". "Situasi dapat memburuk lagi tanpa peringatan dan warga Australia dapat terperangkap dalam kekerasan yang ditujukan pada pihak lain," departemen urusan luar negeri dan perdagangan mengatakan. "Ada juga kemungkinan yang meningkat bahwa warga Australia dan kepentingan Australia mungkin akan secara khusus menjadi sasaran." Tahun lalu, unjukrasa tentara yang tidak puas meluas dengan cepat manjadi bentrokan antara pasukan keamanan yang bersaing dan perang geng di jalanan ibukota yang mendorong pengerahan pasukan penjaga perdamaian internasional pimpinan-Australia. PBB telah mengerahkan sebanyak 1.300 polisi untuk membantu memulihkan ketertiban. (*)
Copyright © ANTARA 2007