Caracas (ANTARA News) - Presiden Venezuela Nicolas Maduro berjanji pada Selasa akan terus melobi negara-negara penghasil minyak lainnya untuk membantu menghentikan kejatuhan harga minyak mentah yang merusak ekonomi negaranya.

Menurut AFP, dia mengatakan, ia akan memerintahkan menteri perminyakannya "untuk mengaktifkan kembali semua prosedur dengan OPEC dan negara-negara penghasil minyak non-OPEC untuk menghentikan perang harga dan memulihkan pasar."

Maduro dan pendahulunya Hugo Chavez menggunakan pendapatan dari cadangan minyak Venezuela yang besar untuk membayar belanja sosial, tetapi penerimaannya telah jatuh sejalan dengan penurunan harga minyak mentah. Kritikus menyalahkan krisis pada pengelolaan ekonomi para pemimpin sosialis.

Harga minyak berada di atas 100 dolar AS per barel pada pertengahan 2014, namun kemudian anjlok. Maduro mengatakan harga minyak mentah Venezuela pekan ini turun menjadi hanya 24 dolar AS per barel, tingkat terendah dalam 12 tahun.

Pemerintahnya telah merencanakan anggaran 2016 yang didasarkan pada harga minyak 40 dolar AS per barel.

Gejolak ini membuat Venezuela kekurangan barang dasar dan antrian panjang di toko-toko.

Negara ini pada tahun lalu telah mencoba membujuk anggota-anggota lain dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) memangkas produksinya untuk menopang harga, namun sia-sia.

Berpidato dalam pertemuan pekerja perusahaan minyak negara PDVSA di Caracas, Maduro mengatakan pemerintahnya akan melobi tokoh-tokoh OPEC Arab Saudi dan raksasa non-OPEC Rusia.

Para pemilih menghukum Maduro dalam pemilihan pada Desember, menyerahkan oposisi yang mayoritas di legislatif. Yang memicu kebuntuan politik yang telah menjerumuskan negara dalam ketidakpastian.

(A026/A011)

Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016