Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perhubungan Hatta Radjasa menyatakan dugaan sementara penyebab terbakarnya Kapal Motor (KM) Levina I sampai saat ini berasal dari percikan api dari sebuah truk yang ada di dek khusus kendaraan. "Dugaan sementara, dari hasil wawancara dengan penumpang dan mualim kapal, kebakaran bersumber dari sebuah truk yang ada di `car deck`," kata Hatta pada konferensi pers di Gedung Departemen Perhubungan, Jakarta, Kamis malam. Ia menambahkan, juga terdapat dugaan bahwa truk yang menjadi sumber kebakaran itu membawa bahan kimia. Dugaan tersebut, lanjut dia, didasarkan pada keterangan penumpang yang diwawancarai, bahwa api menjalar begitu cepat. "Karena api menjalar begitu cepat, maka tentunya ada bahan yang mudah terbakar di situ. Kalau nanti terbukti benar ada bahan kimia yang mudah terbakar di truk itu, maka tentunya akan dikenakan tindakan yang keras kepada petugas yang membiarkan bahan kimia seperti itu ada di kapal penumpang," kata Hatta. Ia menegaskan, regulasi pelayaran tidak membolehkan adanya bahan kimia yang mudah terbakar dan berbahaya di kapal penumpang. Menurut Hatta, Presiden pada Kamis malam telah memerintahkannya untuk menginvestigasi secara mendalam penyebab terbakarnya KM Levina I. "Presiden malam ini telah perintahkan untuk melakukan investigasi mendalam, apakah ada faktor kelalaian atau faktor yang lain," ujarnya. Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), menurut Hatta, akan langsung melakukan investigasi begitu KM Levina I telah dibawa ke tempat yang aman. "Dalam waktu dekat KNKT bisa ambil kesimpulan sementara yang tentunya harus kita tindaklanjuti dengan tindakan-tindakan keras apabila memang terjadi kelalaian," tuturnya. Menurut rencana, KM Levina I akan dikandaskan ke wilayah pantai agar tidak mengganggu jalur pelayaran. Hatta memastikan KM Levina I dalam kondisi layak layar, apalagi kapal tersebut baru "docking" pada 17 Februari 2007. Ia juga memastikan musibah yang menelan korban tewas 16 orang itu bukan karena kelebihan beban. "Kalau kelebihan beban, pasti sudah tenggelam. Nyatanya ini tidak," ujarnya. Hatta menyebutkan, sampai saat ini evakuasi sudah dilakukan terhadap 316 korban, yang terdiri atas 300 korban selamat, termasuk bayi dan anak-anak, serta 16 korban tewas. Manifes penumpang yang didapatkan dari operator KM Levina mencantumkan jumlah penumpang sebanyak 307 penumpang. Menurut Hatta, perbedaan jumlah itu karena bayi dan anak-anak tidak dimasukkan dalam manifes penumpang. Namun, ia belum bisa memastikan apakah masih terdapat penumpang yang hilang akibat peristiwa tersebut. Sebelumnya, Kadispen Armabar Letkol (laut) Drs. Hendra Pakan, mengatakan, masih ada 17 penumpang KM Levina I yang belum ditemukan. Operator KM Levina I, menurut Menhub, telah diperintahkan untuk mmeberikan upaya pengobatan maksimal kepada para korban selamat dan juga memberikan santunan kepada keluarga korban yang tewas. Selain itu, operator kapal tersebut juga diperintahkan untuk memberi pelayanan bagi para korban selamat untuk sampai ke tempat tujuan kapal semula, ke Pangkalan Balam, Bangka.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007