Mukomuko (ANTARA News) - Kantor Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, memprogramkan pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH) untuk solusi penerangan bagi warga di desa penyangga hutan di daerah itu yang belum tersentuh jaringan listrik dari Perusahaan Listrik Negara.
"Kami programkan dulu. Dan pemerintah pusat pasti ada program PLTMH untuk desa penyangga hutan," kata Kepala Kantor Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Kabupaten Mukomuko Jasmin Sinaga, di Mukomuko, Selasa.
Ia mengatakan hal itu menanggapi keluhan dari warga Desa Lubuk Selandak yang mempertanyakan jatah program listrik desa di wilayahnya. Meskipun sudah ada tiang dan kabel listrik tetapi aliran listrik belum masuk ke rumah penduduk.
Ia menyarankan, warga desa itu menyampaikan usulan ke instansi itu agar dapat ditindaklanjuti ke pemerintah pusat.
Atau warga di desa itu, katanya, melalui organisasi masyarakat dan lembaga swadaya masyarakat mengusulkannya.
Menurutnya, sepanjang di desa tersebut ada potensi air terjun setinggi 100 meter untuk mendorong dinamo yang dapat menghasilkan tenaga listrik.
Namun, katanya, pihaknya belum tahu ada atau tidak potensi air terjun setinggi 100 meter di desa tersebut karena selama ini belum pernah dilakukan survei.
Akan tetapi, menurutnya, pembangunan PLTMH di wilayah itu selain mengguntungkan masyarakat, juga dapat menjaga kawasan hutan negara di wilayah itu.
Karena, menurutnya, ada akses jalan bagi petugas instansi itu melakukan patroli pengamanan kawasan hutan negara di daerah tersebut.
Aktivitas Lingkungan dari Yayasan Genesis Bengkulu Suprintri Yosar sebelumnya menyarankan solusi PLTMH untuk penerangan bagi keluarga warga di desa penyangga kawasan hutan produksi terbatas yang belum tersentuh aliran listrik dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) di Kabupaten Mukomuko.
"Solusi bagi warga Desa Lubuk Selandak adalah PLTMH karena desa penyangga dengan kawasan hutan produksi terbatas (HPT) Air Ipuh itu memiliki potensi air terjun setinggi 100 meter untuk mendorong dinamo," ujarnya.
Pihaknya, katanya, siap mendampingi kalau ada warga di desa tersebut yang mempunyai ide seperti itu.
Selain itu, ia yakin, KPHP punya program energi terbarukan.
Terkait dengan pembiayaan pembangunan PLTMH, menurutnya, warga bisa menggunakan anggaran sebesar Rp300 juta dari pendaftaran sebagai pelanggan PLN.
Lebih lanjut, ia mengatakan, pembangunan PLTMH itu sebaiknya dilakukan bersama-sama oleh warga dengan cara gotong royong guna meminimalisir pengeluaran.
Pewarta: Ferri Arianto
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016