Jakarta (ANTARA News) - Mendapat petisi dari change.org perihal iklan dengan materi gambar wanita maupun pria yang hampir "telanjang", CEO Bukalapak.com Achmad Zaky, mengatakan pihaknya tidak tahu menahu.

"Kami dinakalin, itu bukan dari Bukalapak.com," kata dia disela perayaan ulang tahun ke-6 Bukalapak.com, di Jakarta, Selasa.

Iklan tersebut didapati tampil di situs umum untuk semua umur, misalnya Kompas.com, Antaranews.com, Liputan6.com, Merdeka.com dan situs berita atau situs umum lainnya.

Sementara itu, ditemui ANTARA News, Senin, inisiator petisi di Change.org, Catur Ujianto, menyayangkan hal tersebut. Pasalnya, situs Bukalapak.com merupakan salah satu situs dengan founder orang asli Indonesia yang menjadi kebanggaan.

"Web kan tempat umum, sehingga tidak etis jika gambar tersebut dipajang dikhalayak ramai terlebih media umum, seperti situs berita yang content rating-nya semua umur," ujar dia.

Menurut Catur, hal itu mungkin dilakukan sebagai trik periklanan untuk menaikan jumlah "klik". Sedangkan iklan tersebut termasuk kategori smart banner yang terhubung ke riwayat pencarian atau kunjungan Web yang tersimpan di cookies browser pengguna.

Tapi, iklan yang tampil materinya tidak benar-benar sesuai dengan riwayat pencarian, malah lebih banyak mengandung iklan lingerie dengan gambar perempuan atau laki-laki yang hampir telanjang yang mestinya tidak layak ditampilkan untuk semua umur.

"Google Adwords dan Criteo telah melarang penggunaan setiap gambar, grafis atau konten menampilkan ketelanjangan," sambung dia.

Zaky sendiri mengatakan bahwa Bukalapak.com akan menyelidiki hal tersebut. "Kita akan cek, yang pasti itu bukan kita," kata dia.

Zaky juga menambahkan akan memberikan keterangan lebih lanjut mengenai hal tersebut.

Berikut tautan ke halaman petisi mengenai iklan lingerie bukalapak.com di change.org: https://www.change.org/p/bukalapak-com-google-adwords-criteo-hentikan-iklan-yang-menampilkan-ketelanjangan.

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016