.... Ini menjadi perhatian serius."
Tanjungpinang (ANTARA News) - Sebanyak 1.328 anggota TNI terjangkit HIV/AIDS, dan hingga 30 Juni 2015 tercatat 343 orang di antaranya meninggal dunia, kata Wakil Komandan Lantamal IV/Tanjungpinang Kolonel Laut (P) Guntur Wahyudi.
"TNI sebagai subpopulasi dari penduduk Indonesia yang tidak terlepas dari permasalahan, seperti kasus HIV/AIDS di lingkungan TNI. Ini menjadi perhatian serius," katanya saat membuka Peer Leader HIV AIDS yang diselenggarakan Dinas Kesehatan Lantamal IV/Tanjungpinang, di ibu kota Kepulaua Riau, Selasa.
Dia mengatakan, kasus HIV/AIDS di lingkungan TNI meningkat, dan karena bila tidak ditangani secara intensif dan menyeluruh dikhawatirkan berpengaruh terhadap kesiapan TNI dalam melaksanakan tugas operasi militer perang dan selain perang.
"Sebagai instansi pelayanan kesehatan di lingkungan Lantamal IV/Tanjungpinang wajib mengantisipasi permasalahan ini dengan melakukan kegiatan preventif berupa penyebaran informasi tentang HIV/ AIDS, serta pencegahan penularan HIV dan penyakit menular seksual lainnya yang secara paralel juga meningkat jumlah kasusnya," ujarnya.
Hingga saat ini, lanjutnya, HIV/ AIDS masih merupakan masalah penting di bidang kesehatan masyarakat, karena jumlah kasus yang dilaporkan dari tahun ke tahun masih terus meningkat.
"Menurut laporan Dirjen P2PL Kemkes RI, hingga 31 Maret 2015 telah tercatat 179.775 kasus HIV/AIDS di Indonesia, dengan rincian HIV positif sebanyak 167.350 kasus dan AIDS sebanyak 66.855 kasus. Jumlah kasus sesungguhnya tentu lebih besar dari yang dilaporkan mengingat adanya fenomena gunung es," ujarnya.
Mencermati perkembangan tersebut, TNI AL dengan dukungan berbagai pihak telah melaksanakan upaya pencegahan secara intensif, pendeteksian kasus HIV/AID secara dini, dan peningkatan akses layanan perawatan.
Selain itu, TNI AL juga melakukan pengobatan, serta terus berupaya untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi anggota TNI.
Pelatihan Peer Leader HIV/AIDS yang diikuti sebanyak 40 anggota TNI AL di Markas Lantamal IV Tanjungpinang hari ini merupakan bagian dari upaya penanggulangan HIV AIDS yang menggunakan pendekatan perubahan perilaku dan dilanjutkan dengan upaya penatalaksanaan penderita.
Selama dalam pelatihan para peserta dibekali dengan dengan pengetahuan yang terkait dengan pencegahan HIV dan ketrampilan untuk mengomunikasikan pengetahuan yang didapat kepada rekan kerja dan anak buah di satuan masing-masing.
"Selain itu pelatihan ini adalah merupakan rangkaian dari pembentukan 2000 Peer Leader penanggulangan HIV/AIDS di Lingkungan TNI serta mendukung program KPAN.saya yakin dengan kesungguhan peran serta saudara-saudara, maka target yang diamanatkan KPAN untuk membentuk 2000 Peer Leader baru akan tercapai sampai dengan akhir 2015," katanya.
Guntur menjelaskan globalisasi dan perubahan gaya hidup pada sebagian masyarakat Indonesia mempengaruhi perilaku dan nilai masyarakat.
Pengaruh negatif dari perubahan gaya hidup antara lain dengan meningkatnya kasus penyakit AIDS yang sebagian besar tertular akibat perilaku yang tidak aman, salah satunya penggunaan jarum suntik bergantian pada pecandu narkoba.
Pewarta: Nikolas Panama
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016