Hal itu diungkapkan Executive Chef Cafe Gran Via Gran Melia Jakarta, Gerland Prinz, di Jakarta, Selasa.
"Kunci untuk memasak ala Tandoori adalah proses marinasi untuk bahan-bahan utama yang memang ingin diolah," kata Chef Prinz.
Tandoori merupakan cara memasak bahan makanan dengan melumuri bumbu sampai meresap ke dalam bahan yang kemudian ditusuk dengan besi panjang, serupa tusuk sate, dan dipanggang dengan suhu sekira 300 derajat celcius di sebuah peranti memasak, Tandoor oven, sebuah perangkat terbuat dari tanah liat dan berbentuk silinder untuk memanggang bahan makanan.
Di Cafe Gran Via sendiri tengah digelar Tandoori Feast di mana tersedia 12 pilihan varian Tandoori yang setiap harinya terdapat empat varian siap dipesan.
Beberapa di antaranya adalah Tandoori Alo (kentang), Lamb Shake Kebab, Fish Hariyali, Chicken Malai Tika dan Chicken Tika.
Chef Prinz mengakui Tandoori dengan bahan utama ayam masih menjadi pilihan populer sejak Tandoori Feast dimulai pada 8 Januari 2016 kemarin.
"Tandoori dengan bahan utama daging ayam sejauh ini masih yang paling populer," ujarnya.
Tandoori Feast masih akan berlangsung hingga 28 Januari 2016 dan tersedia pada buffet Cafe Gran Via bersama sejumlah kuliner India lain seperti Biryani, Chole, Palak Paneer dan Naan, serta hidangan kuliner internasional.
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016