Jadi, APTB itu tetap akan beroperasi, hanya saja kami lebih mendorong agar bergabung dengan Transjakarta
Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta masih mengkaji rencana penggabungan Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway (APTB) dengan PT Transportasi Jakarta (Transjakarta).
"Untuk sekarang ini, kami masih melakukan penghitungan untuk pembayaran operator bus APTB dengan sistem rupiah per kilometer. Kami masih tunggu hasil penghitungannya," kata Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa.
Lebih lanjut, Gubernur yang lebih akrab disapa Ahok itu pun memperkirakan rencana penggabungan APTB dengan Transjakarta baru dapat direalisasikan pada Juni 2016.
"Karena sampai dengan saat ini kami masih menunggu hasil hitung-hitungannya, maka diperkirakan paling lambat Juni 2016 APTB baru bisa bergabung dengan Transjakarta. Kalau sudah bergabung, tarif APTB pun akan seperti Transjakarta, yaitu Rp3.500," ujar Ahok.
Dengan demikian, dia memastikan APTB tetap akan beroperasi karena keberadaannya masih dibutuhkan warga, terutama warga yang tinggal di daerah-daerah perbatasan.
"Jadi, APTB itu tetap akan beroperasi, hanya saja kami lebih mendorong agar bergabung dengan Transjakarta. Sehingga, tarifnya pun nanti akan sama seperti Transjakarta, yaitu Rp3.500. Saya yakin APTB pasti bersedia," tutur Ahok.
Sementara itu, dia mengungkapkan sepanjang tahun ini, pihaknya akan terus melakukan penambahan armada bus Transjakarta, salah satunya yakni dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
"Bus-bus Transjakarta akan kami tambah terus. Bahkan, bus Transjabodetabek yang punya pusat (Kemenhub) akan ditambah sebanyak 600 unit lagi. Sekarang kan jumlahnya baru sekitar 80 atau 90-an unit," katanya.
Pewarta: Cornea Khairany
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016