“Saat diperkenalkan untuk pertama kalinya, kami berambisi bahwa Vive yang kami usung akan mampu membawa perubahan fundamental dalam cara manusia berkomunikasi dan berinteraksi dengan dunia mereka seterusnya,” kata Cher Wang, chairwoman dan CEO HTC, dalam keterangan tertulisnya, Senin.
"Selama ini wacana mengenai virtual reality bergulir ramai di tengah publik dan tidak jarang yang terhenti di tengah jalan. Namun hari ini, era baru telah menjelang. Vive menciptakan dunia baru tanpa batas, di mana yang menjadi batas adalah imajinasi manusia itu sendiri," sambung dia.
Headset tersebut kini tampil dengan bentuk makin ramping dan kaya akan fitur-fitur baru, seperti desain tali kekang yang lebih stabil dan selaras. Di bagian dalam disisipkan busa interchangeable dan terdapat pula gasket hidung.
Vive Pre dapat menyesuaikan dengan bentuk wajah dari masing-masing pengguna dan kompatibel dengan segala jenis kaca mata yang mereka pakai.
Kamera terintegrasi menghadap muka menyatukan kondisi fisik dengan virtual Vive Pre. Kamera hadap depan tersebut mampu membuat elemen-elemen fisik menyatu dalam ruang virtual. Pengguna bisa tetap berbincang tanpa perlu menanggalkan headset.
Guna menyempurnakan pengalaman yang dihadirkan oleh VR, alat pengendali Vive juga telah dirombak dan disempurnakan lagi.
Alat tersebut menghadirkan umpan balik pada setiap interaksi dengan dunia virtual. Alat pengendali itu juga telah dilengkapi dengan baterai lithium polymer berdaya tinggi dengan soket pengisian ulang micro-USB yang diklaim dapat menyala selama lebih dari empat jam untuk sekali isi ulang daya.
HTC Vive akan menjadi perangkat VR pertama yang mendukung StreamVR. Steam VR tracking dan sistem Chaperone ciptaan Valve itu dirancang agar dapat digunakan secara lebih optimal dengan Steam, yakni salah satu platform daring untuk PC, game maupun software berbasis Linux dan Mac.
Vive direncanakan akan diluncurkan secara komersial di April 2016. Sementara itu, HTC bersama Valve akan mulai menyediakan 7.000 unit tambahan untuk para pengembang.
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016