Saya mendirikan penangkaran hiu ini sejak 2002."
Semarang (ANTARA News) - Pria berperawakan tinggi besar dan rambut memutih itu usianya hampir menginjak kepala delapan, namun masih cekatan. Itulah Cun Ming sang pelestari hiu di Kepulauan Karimunjawa.
Di usia 79 pria bernama resmi Minarmo itu memiliki penangkaran ikan hiu yang diberi nama Hiu Kencana di Pulau Menjangan Besar.
Pria keturunan Tionghoa kelahiran Surabaya, 16 Maret 1936 itu mulai masuk ke Karimunjawa sejak 1960-an ketika diminta bantuan untuk mengangkat kapal-kapal yang terdampar di terumbu karang.
Cun Ming bercerita, dulu pulau-pulau di Karimunjawa masih sangat sepi, apalagi belum ada kapal motor yang menghubungkan transportasi antarpulau sehingga harus dilalui menggunakan perahu dayung.
Seiring waktu, pemilik lima pulau di Karimunjawa itu terdorong untuk mengembangkan pariwisata di kepulauan yang secara administrasi masuk Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, itu sekaligus melestarikan satwanya.
"Saya mendirikan penangkaran hiu ini sejak 2002. Awalnya hanya tiga ekor hiu karang dan terus berkembang biak. Sampai sekarang ya ada lebih dari 100 ekor," katanya.
Hiu-hiu yang sudah dewasa dilepas ke alam bebas. Selain itu, ia juga menangkar penyu dan berbagai spesies yang pemeliharannya dipercayakan pada delapan orang karyawannya.
Meski berdomisili di Semarang, Cun Ming, panggilan akrabnya, rajin ke Karimunjawa untuk menengok satwa-satwa kesayangannya, sampai pernah naik jet ski sendirian dari Semarang-Karimunjawa pergi-pulang (PP).
"Pernah sekali saya naik jet ski dari Pantai Marina Semarang ke Karimunjawa PP. Berangkatnya cepat, cuma dua jam, namun pulangnya ke Semarang sampai lima jam karena ombak besar," ujarnya mengenang.
Sosok ramah itu juga memiliki banyak usaha, salah satunya galangan kapal. Ia pun berharap semua pihak bersinergi dalam mengembangkan Karimunjawa, baik dari sektor pariwisata, perikanan, dan taman nasional.
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2016