Tangerang (ANTARA News) - Pemecatan terhadap Mundari Karya sebagai pelatih Persikota Tangerang, batal dilakukan setelah petinggi tim itu mengelar rapat dan memutuskan untuk mengevaluasi tim.
Ketua Umum Persikota, H. Wahidin Halim kepada wartawan, Kamis, mengatakan, pihaknya belum memutuskan untuk memecat pelatih karena masih dalam ikatan kontrak hingga Desember 2007 dalam satu musim kompetisi.
"Sebab kalaupun kontrak diputus dan mengganti pelatih baru, belum ada jaminan juga ada perubahan pada kinerja tim," katanya.
Namun begitu, pihak manajemen berharap agar kesebelasan ini menambah satu penyerang lagi karena posisi lini depan selama ini dianggap kurang berperan.
Sebab, dua penyerang asing asal Liberia (Afrika), Batoum Roger dan Eppala Jordan belum bekerja maksimal sehingga hasil yang diperoleh dalam empat kali pertandingan hanya menuai satu poin.
Bahkan pihak pelatih belum pernah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kekuatan tim semenjak LI 2007 digelar, maka pemain belum menunjukan kekompakan di lapangan hijau.
Upaya evaluasi itu perlu dilakukan terkait dalam empat kali pertandingan Liga Indonesia (LI) 2007, tim ini hanya mampu mendulang satu angka, mengalami kekalahan beruntun dari PSMS Medan, PSSB Bireun dan "Saudara Tua" Persita, dan hanya mampu imbang ketika bertemu Pelita Jaya Purwakarta.
Kekalahan beruntun tersebut membuat pendukung fanatik Persikota "Benteng Mania" melempari pemain mengunakan batu dan botol air mineral di Stadion Benteng.
Bahkan pelatih Mundari Karya diusulkan untuk dipecat karena kinerjanya tidak membawa perubahan terhadap kekompakan tim dan posisi saat ini berada di papan bawah klasmen sementara.
Para pemain lokal seperti M. Nasuha, Reswandi, Jumadi Abdi, M. Ilham harus ditingkatkan daya pertahanan dan jelajahnya agar operan bola ke depan menjadi lancar.
Demikian pula pemain asal Brazil, Bruno Zandonadi dianggap belum mampu menjalin kerjasama secara tim karena dia lebih banyak mempermainkan bola meski dalam posisi sulit ketimbang mengirim kepada rekannya, padahal ada peluang gol ketika itu.(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007