... pemangkasan BI rate dapat mendorong tingkat konsumsi domestik meningkat ..."

Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Senin sore, bergerak menguat sebesar 40 poin menjadi Rp13.882 dibandingkan posisi sebelumnya di Rp13.922 per dolar Amerika Serikat (AS).

"Faktor teknikal menjadi salah satu yang menopang mata uang rupiah bergerak menguat terhadap dolar AS. Penguatan itu dinilai wajar karena dalam beberapa hari terakhir ini mata uang domestik cenderung terdepresiasi," ujar analis dari PT Platon Niaga Berjangka, Lukman Leong, di Jakarta, Senin.

Menurut Lukman Leong, penguatan nilai tukar rupiah pada awal pekan ini (Senin, 11/1) cenderung masih terbatas sehingga potensi laju rupiah berbalik arah ke area negatif cukup terbuka lebar mengingat kondisi perekonomian Tiongkok yang masih melambat.

Selain itu, ia menilai, perekonomian AS yang cukup optimistis pada 2016 juga masih dapat mendukung mata uang dolarnya tetap berada pada tren penguatan.

Di luar dugaan, ia mengemukakan, jumlah gaji pekerja non-pertanian AS naik 292.000 pada Desember 2015, lebih tinggi dari perkiraan pasar 200.000.

Untuk menjaga laju rupiah untuk tetap stabil, menurut Lukman Leong, harus ada kebijakan dari otoritas keuangan di dalam negeri, salah satunya penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate).

"Dalam jangka pendek, imbas penurunan BI rate memang negatif, namun untuk jangka panjang akan positif karena pemangkasan BI rate dapat mendorong tingkat konsumsi domestik meningkat yang akhirnya menopang pertumbuhan ekonomi domestik," katanya.

Sementara itu, Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada, menambahkan bahwa sentimen naiknya cadangan devisa menjadi 105,9 miliar dolar AS pada Desember 2015 masih mampu menjaga nilai tukar rupiah berada di area positif.

"Cadangan devisa yang masih dapat membiayai 7,7 bulan impor atau 7,4 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor, menjaga sentimen positif bagi pelaku pasar keuangan," katanya.

Sementara itu, Bank Indonesia (BI) mencatat kurs tengah nilai tukar rupiah bergerak melemah menjadi Rp13.935 dibandingkan hari sebelumnya (8/12) di posisi Rp13.874 per dolar AS.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2016