Bogor (ANTARA News) - Pemerintah Kota Bogor membangun ruang khusus yakni Taman Corat-Coret untuk generasi muda yang menyukai seni graffiti dan mural, demi mencegah aksi vandalisme.
"Silakan corat-coret di sini (taman), ini khusus untuk graffiti dan mural, kalau masih ada yang coret-coret di luar itu masuk tindakan kriminal," kata Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, dalam peluncuran Taman Corat-Coret, Minggu.
Taman Corat-Coret terletak di Jalan Adnan Wijaya, Kelurahan Tegal Gundil, Kecamatan Bogor Utara. Tersedia 25 tembok untuk dicorat-coret.
"Silakan yang mau menyampaikan kritikan terkait pemerintahan, mau buat karikatur wali kota, silahkan ekspresikan, sampaikan melalui media di taman ini," kata Bima.
Luas taman sekitar 440 meter persegi, merupakan fasilitas umum dan fasilitas sosial milik Perumnas yang sudah dihibahkan kepada Pemerintah Kota Bogor. Pembangunan taman menghabiskan anggaran Rp420 juta dari dana APBD.
Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP), Irwan Riyanto menyebutkan, pemeliharaan Taman Corat-Coret melibatkan komunitas mural dan graffiti yang ada di Kota Bogor, seperti Mata Kiri, Bogor Rain City Street, Tabo, Derau dan Coffe Star.
"Ada enam komunitas graffiti dan mural yang kita libatkan untuk menjaga taman-taman agar tidak dirusak, sedangkan untuk pemeliharaan dan perawatan tanaman adalah tugas dari DKP," katanya.
Ia berharap, taman tersebut benar-benar dimanfaatkan untuk menyalurkan kreativitas serta mengekspresikan diri ke arah yang lebih positif.
"Harapannya dengan adanya taman ini, Kota Bogor terlepas dari aksi vandalisme yang tidak bertanggung jawab dan dapat menyalurkan bakat-bakat kreatif generasi muda dalam seni lukis dinding," kata Iwan.
Sementara itu, Kepala Bidang Taman DKP Yadi Cahydi mengatakan, pembuatan Taman Corat-Coret merupakan ide dari wali kota yang prihatin dengan aksi vandalisme yang marak terjadi di Kota Bogor.
Pemerintah Kota Bogor telah mendirikan sejumlah taman tematis di sepanjang 2015, seperti Taman Skateboard di Lapangan Sempur, Taman Ekspresi, dan Taman Air Mancur.
"Di Indonesia belum ada kota atau provinsi yang memiliki taman khusus untuk graffiti dan mural. Bogor yang pertama, dan ini sangat membanggakan, artinya keberadaan kita diakui dan difasilitasi, sehingga lebih total berkreativitas," kata Sandhy Waskita dari Bogor Rain City Street.
Pewarta: Laily Rahmawati
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016