Mamuju (ANTARA News) - Bahan Bakar Minyak (BBM) seringkali mengalami kelangkaan sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Kabupaten Mamujui Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat sehingga menjadi keluhan masyarakat.
Pemantauan di Mamuju, Minggu sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Kabupaten Mamuju, tampak tutup tidak melayani pembeli selama hampir dua pekan terakhir.
Kondisi tersebut membuat sejumlah masyarakat kesulitan melakukan pengisian bahan bakar kendaraannya, dan mereka merasa kecewa karena justru BBM banyak terdapat pada sejumlah pedagang pengecer di Mamuju.
"BBM selalu langka di SPBU, dan SPBU selalu tutup, kalaupun buka pada malam hari pasti BBM cepat habis dan juga masyarakat harus melakukan antrian panjang hingga berjam-jam untuk mendapatkan BBM," kata Anca salah seorang warga.
Ia mengatakan, masyarakat di Mamuju mengeluh karena bensin yang terdapat dipedagang pengecer harganya Rp10.000 perliter.
"Harga bensin eceran setiap botol yang ditakar pengecer sama dengan satu liter haganya mencapai Rp10.000 perliter, tentu membebani ekonomi masyarakat," katanya.
Ia mengatakan, masyarakat menduga penimbunan BBM di Mamuju terjadi karena terdapat pengecer BBM yang menjual BBM dengan harga tinggi sementara persediaan BBM di SPBU habis.
"Ini aneh sekali, karena stok BBM di SPBU kosong sementara di pengecer masih ada namun dijual mahal, makanya kami curiga telah terjadi penimbunan BBM," katanya.
Ia berharap aparat berwajib menyelediki kelangkaan BBM di Mamuju jangan sampai telah terjadi praktek penimbunan BBM yang akan sangat merugikan masyarakat.
Pewarta: M Faisal Hanapi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016