Sidoarjo (ANTARA News) - Ratusan warga Perumahan Tanggulangin Anggun Sejahtera (TAS) I, Porong, Sidoarjo, Jatim yang menuntut gantirugi atas 6.200 unit rumah yang terendam lumpur, Kamis sore "menduduki" rel kereta api (KA) yang berada diantara Jalan Raya Porong dan tanggul lumpur Lapindo. Pantauan ANTARA News menunjukkan, sekitar 200 orang warga TAS I yang terdiri atas pria dewasa dan ibu-ibu yang mengajak anak-anaknya, melakukan aksi duduk-duduk di rel KA sekitar bawah jembatan tol Porong yang sudah dibongkar. Aksi blokir rel KA itu dilakukan, saat KA ekonomi Penataran jurusan Malang-Surabaya hendak melintas. Akibatnya KA tersebut terhenti dan sejumlah pengunjukrasa menaiki lokomotif sambil berjoget ria. Beberapa warga Perum TAS I yang melakukan aksi mengakui, penghadangan KA tersebut dilakukan, menyusul belum adanya kepastian ganti rugi rumah dan tanah mereka yang sudah ditenggelamkan lumpur Lapindo pascaledakan pipa gas milik Pertamina. Ratusan warga lainnya, melakukan aksi duduk-duduk di jalur hijau maupun kendaraan yang terhenti di jalan Raya Porong, akibat pemblokiran warga tersebut. Bahkan sebagian diantaranya, termasuk beberapa anak-anak, bercanda sambil berjoget diiringi musik dangdut dari pengeras suara (sound system). Sementara puluhan aparat TNI dan Polri tampak hanya berjaga-jaga sekitar 30 meter dari lokasi aksi warga Perum TAS I tersebut. Kasatlantas Polres Sidoarjo, AKP Andi Yudianto, meminta maaf kepada masyarakat umum yang terganggu aktivitasnya, akibat aksi warga Perum TAS I tersebut. Bagi mereka yang terjebak macet diharapkan bersabar. Ia mengemukakan, bahwa pihaknya telah berupaya mengalihkan pengguna jalan ke berbagai jalur alternatif, agar tidak melewati kawasan Porong, seperti melalui Krian dan Mojosari, Mojokerto. Tidak hanya itu, ia mengakui bahwa warga Perum TAS mengancam akan melanjutkan aksinya, tidak hanya menutup Jalan Raya Porong dan menduduki rel KA, tetapi juga akan memblokir Bandara Juanda, bila ganti rugi belum ada kepastian. Sementara itu, Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daops) VIII Surabaya, Sudarsono, mengakui bahwa jalur KA di kawasan Porong sempat diblokir warga. Namun, lanjutnya, aparat kini sedang melakukan langkah persuasif agar warga bersedia membuka jalur KA, sehingga sarana transportasi massal tersebut dapat melanjutkan perjalanan kembali.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007