Jakarta (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi telah memerintahkan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kuala Lumpur untuk terus memantau warga negara Indonesia yang menjadi korban kecelakaan bus di Malaysia.
"Ada dua WNI yang meninggal dunia dan lainnya luka-luka. Tim kami dari KBRI di Kuala Lumpur sudah bergerak ke lokasi dan bertemu dengan korban luka. Jadi begitu ada informasi kecelakaan bus dan ada WNI di dalamnya, kedutaan kita langsung bergerak," kata Retno di Taman Ismail Marzuki Jakarta Pusat, Sabtu malam.
Retno mengaku belum mengetahui pasti jumlah WNI dalam bus naas itu. Oleh karena itu, dia akan terus memantau informasi terbaru mengenai WNI dalam bus itu.
"Masih simpang siur, saya lupa pastinya ada berapa, tetapi yang meninggal dunia ada dua orang. Karena tim KBRI sudah bergerak ke lapangan, saya akan meminta dari waktu ke waktu mengenai kondisi korban yang luka-luka," tandas Retno.
Sabtu pagi waktu setempat, sebuah bus wisata dari Taman Seni dengan tujuan Pelabuhan Jetty Lumut terperosok ke parit pada Km 46 daerah Asam Jawa.
Saat melintas di daerah Asam Jawa, bus disalip oleh truk pengangkut barang yang bagian belakangnya menabrak bagian depan bus. Akibatnya, supir bus kehilangan kendali sehingga menabrak tiang lalu masuk ke parit di sisi kiri jalan.
Menurut Kementerian Luar Negeri RI, jumlah penumpang dalam bus ini adalah 48 orang, yang 42 di antaranya warga negara Indonesia.
Dua orang WNI meninggal dunia, tujuh penumpang luka dan 28 lainnya selamat.
Para korban dilarikan ke Rumah Sakit Sungai Buloh dan Rumah Sakit Tanjung Karang di Malaysia.
Kemenlu RI akan merilis nama-nama korban kecelakaan setelah berkoordinasi dengan rumah sakit dan polisi setempat.
Kementerian Luar Negeri dan KBRI Kuala Lumpur membuka hotline bagi keluarga korban, yakni KBRI Kuala Lumpur pada +60193345114 atas nama Yudha dan hotline Kemenlu di 081289009045 atas nama Herman.
Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016