Tripoli (ANTARA News) - Kelompok bersenjata IS, yang menyatakan berada di balik dua serangan mematikan di Libya, memasuki negara itu pada 2014, yang menjadi lahan subur bagi pegaris keras setelah Moamer Gaddafi digulingkan.
IS menjadi pemain lainnya di negara tanpa hukum di Afrika utara itu, tempat pemerintahan pesaing dan petempur bersitegang atas kendali wilayah dan cadangan besar minyak di negara tersebut.
Berikut catatan ekspansi IS di Libya:
2014:
- 19 November: Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mengatakan khawatir akan laporan tentang kelompok keras, yang menyatakan hubungannya dengan IS sedang menggoyahkan bagian timur Libya, yang telah menguasai wilayah yang luas di Irak dan Suriah.
Laporan berita menyebutkan kota pantai Derna di bagian timur muncul sebagai markas besar IS dan berubah menjadi "keamiran".
- 27 Desember: Sebuah bom mobil yang diklaim dilakukan IS meledak di luar gedung keamanan diplomatis di Tripoli tanpa menyebabkan kerusakan.
2015:
- 8 Januari: IS mengklaim telah membunuh dua jurnalis asal Tunisia, Sofiene Chourabi dan Nadhir Ktari yang dinyatakan hilang pada September.
- 27 Januari: IS mengklaim sebuah serangan di Hotel Corinthia di Tripoli. Sembilan orang tewas termasuk di antaranya seorang warga Amerika Serikat, seorang warga Prancis, Korea Selatan, dan dua orang warga Filipina.
- 15 Februari: IS mengeluarkan video menunjukkan pemenggalan 21 orang kalangan Kristiani Koptik, seluruhnya namun seorang di antaranya merupakan warga Mesir, kelompok ekstremis itu mengatakan mereka ditangkap pada Januari. Mesir melancarkan serangan udara terhadap IS di Derna.
- 20 Februari: IS mengklaim serangan bom mobil bunuh diri di Al Qoba dekat Derna yang menewaskan 44 orang. Mereka mengatakan serangan itu sebagai bentuk balas dendam atas para korban serangan udara.
- 19 April: Sebuah video baru menunjukkan eksekusi 28 kalangan Kristiani dari Ethiopia.
- 9 Juni: IS mengumumkan mereka telah menduduki Sirte di bagian timur Tripoli. Dan kelompok itu telah mengendalikan bandara kota tersebut.
- 12 Juli: Kelompok itu menyatakan mereka mengakui telah diusir dari Derna, setelah pertempuran keras selama beberapa minggu dengan anggota Dewan Mujahidin kota tersebut.
- 11 Agustus: Pertempuran hebat meletus di Sirte, dimana para penduduk mengangkat senjata untuk memerangi IS, menewaskan sejumlah orang.
- 5 November: Seorang jaksa kepala di Pengadilan Pidana Internasional mengatakan para anggota kelompok IS menewaskan lebih banyak warga di Libya daripada dari faksi yang bertempur. IS disalahkan atas 27 dari 37 serangan bunuh diri di negara itu sepanjang tahun.
- 13 November: Amerika Serikat mengebom para pemimpin kelompok IS di Libya untuk pertama kalinya dan mengatakan telah menewaskan Abu Nabil, seorang warga Irak yang juga dikenal dengan nama Wissam Najm Abd Zayd al Zubaydi. Dia dikenali oleh pejabat di Libya sebagai pemimpin IS di Derna.
- 4 Desember: Prancis mengatakan pihaknya telah mengadakan penerbangan pengintaian di atas Libya pada November, terutama di Sirte dan merencanakan di wilayah lainnya.
2016:
- 4 Januari: IS meluncurkan sebuah serangan untuk menguasai pangkalan-pangkalan minyak di Ras Lanouf dan Al Sidra, yang berada di atas "bulan sabit perminyakan" di sepanjang pantai utara.
- 7 Januari: Sebuah bom truk bunuh diri di sebuah akademi kepolisian di Zliten, bagian timur Tripoli, menewaskan lebih dari 50 orang, yang menjadi serangan terburuk sejak revolusi 2011 lalu. Serangan kedua menewaskan enam orang di sebuah pos pemeriksaan di Ras Lanoud. Kedua serangan itu dikalim dilakukan IS.
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016