New York (ANTARA News) - Saham-saham di Wall Street berakhir lebih rendah pada Jumat (Sabtu pagi WIB), meskipun ada tanda-tanda stabilitas dalam ekuitas Tiongkok dan laporan ketenagakerjaan AS yang kuat, mengakhiri minggu pertama 2016 pada catatan negatif.

Dow Jones Industrial Average turun 167,65 poin (1,02 persen) menjadi ditutup pada 16.346,45.

Indeks berbasis luas S&P 500 turun 21,06 poin (1,08 persen) menjadi berakhir di 1.922,03, sementara indeks komposit teknologi Nasdaq merosot 45,80 poin (0,98 persen) menjadi 4.643,63.

Baik Dow maupun S&P 500 kehilangan sekitar enam persen untuk minggu ini.

Ekuitas AS telah dibuka lebih tinggi setelah indeks komposit Shanghai naik, menyusul gejolak selama beberapa hari, dan Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan ekonominya menambahkan 292.000 pekerjaan pada Desember lebih baik dari perkiraan.

Tetapi reli, setelah aksi jual tajam pada Kamis, segera kehilangan tenaga dan membelokan saham ke wilayah negatif pada sore hari.

Faktor-faktor di balik kejatuhan itu termasuk penurunan harga minyak lagi dan kehati-hatian investor menjelang akhir pekan karena banyaknya ketidakpastian, termasuk prospek ekonomi Tiongkok dan konflik diplomatik yang memburuk antara Arab Saudi dan Iran.

"Anda punya banyak hal untuk direnungkan menuju akhir pekan," kata Art Hogan, kepala strategi pasar di Wunderlich Securities. "Ini bukan lingkungan yang akan mewujudkan banyak investasi yang panjang."

Saham-saham perbankan melemah, dengan JPMorgan Chase kehilangan 2,2 persen, Citigroup turun 3,0 persen dan Bank of America turun 1,9 persen.

Sebagian besar saham-saham terkait minyak turun, seperti anggota Dow ExxonMobil dan Chevron yang masing-masing kehilangan 2,0 persen dan 1,1 persen dan perusahaan jasa minyak Weatherford International merosot 5,0 persen.

Di antara perusahaan teknologi, Cisco Systems kehilangan 2,5 persen dan induk perusahaan Google, Alphabet, merosot 1,6 persen, tetapi anggota Dow Apple dan Microsoft masing-masing naik 0,5 persen dan 0,3 persen.

Jaringan toko pakaian Gap merosot 14,3 persen setelah melaporkan penjualannya pada Desember turun empat persen menjadi dua miliar dolar AS, menyusul penjualan negatif pada ketiga divisi utamanya: Gap, Banana Republic dan Old Navy, demikian AFP.

(Uu.A026)

Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016