Kami memberikan waktu sepekan untuk menyelesaikan master plan
Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Pemuda dan Olahraga menuntut keseriusan manajemen Sirkuit Sentul dalam menyelesaikan master plan tuan rumah MotoGP 2017 karena draf yang saat ini diajukan dinilai belum cukup.
"Kami memberikan waktu sepekan untuk menyelesaikan master plan. Yang ada saat ini hanya gambar Sirkuit Sentul. Belum seperti master plan Asian Games," kata Kepala Komunikasi Publik Kemenpora Gatot S. Dewa Broto di Jakarta, Jumat.
Manajemen Sirkuit Sentul juga diminta segera menyerahkan surat pernyataan yang berisi antara lain sirkuit terbesar di Indonesia itu adalah milik Tinton Soeprapto dkk.
Kementerian juga meminta surat pernyataan yang menyatakan Sentul tidak dalam sengketa hukum dan jika ada masalah hukum, harus sepenuhnya menjadi tanggung jawab manajemen Sentul.
"Surat pertanyaan harus ditandatangani oleh Direktur Utama dan Komisaris Utama Sirkuit Sentul," kata Deputi Harmonisasi dan Kemitraan Kemenpora ini.
Gatot menegaskan Tinton Soeprapto mesti secepatnya memenuhi semua hal yang dinginkan pemerintah, apalagi Keppres MotoGP akan segera dibahas bersamaan dengan pembahasan Inpres Asian Games 2018.
"Pada hari Senin (11/1) akan ada Ratas Kabinet. Topiknya Keppres MotoGP dan Inpres Asian Games. Makanya, surat pernyataan dari Tinton dan Komisaris Sentul harus sudah ditandatangani sebelum Ratas Kabinet," kata Gatot.
Sirkuit Sentul sebenarnya telah menyiapkan master plan, terutama desain sirkuit, namun pemerintah menganggap ini kurang.
Jika semua persyaratan sudah dipenuhi, kata dia, Keppres MotoGP berpeluang segera keluar pekan depan. Setelah itu, akan dilakukan MoU dengan pemilik MotoGP, Dorna, paling lambat 31 Januari.
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016