Keresahan individual di suatu kota besar"

Jakarta (ANTARA News) - Bergulat dengan kemacetan ibu kota saat beraktivitas sehari-hari memancing Maudy Ayunda untuk menuangkannya dalam lagu berjudul "Jakarta Ramai".

"Lamunan pas Jakarta sedang ramai, macet," kata Maudy saat peluncuran lagu tersebut di Jakarta, Jumat.

Tahun lalu, Maudy magang di salah satu perusahaan di ibu kota. Selama satu setengah bulan, ia merasakan gundah sibuk bekerja namun harus pula terjebak macet.

Ia merasa terganggu karena banyak energi yang terkuras selama di jalan sekaligus melihat keresahan orang-orang di sekelilingnya, yang juga terjebak macet.

Tidak semua orang tahu apa yang mereka mau dan menjalani hidup seperti yang mereka inginkan, begitu pikirnya.

Ia pun menemukan paradoks dalam keseharian tersebut, bagimana seseorang merasa kosong saat berada di keramaian.

"Keresahan individual di suatu kota besar."

Ia pun menuangkannya dalam lirik "Jakarta ramai, hatiku sepi. Jangan kau tanya, mengapa sedih".

Pembuatan lagu yang diaransemen oleh Tohpati ini menurut Maudy cukup sederhana, ia menulis dan menciptakan melodi sendiri dengan gitarnya, hanya saja harus terputus-putus karena kesibukannya kuliah di negeri orang.

Maudy tercatat sebagai mahasiswi jurusan filsafat, politik dan ekonomi di Oxford University, Inggris Raya.

Ia tetap menggarapnya dari jarak jauh melalui pesan elektronik.

Maudy ingin pendengarnya merasa "nyambung" dengan lagunya ini karena merupakan keadaan yang dialami sehari-hari.

"Merasa nggak sendirian saat macet, kita juga mengalami hal yang sama."

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016