Kalaupun nanti ada (tawaran) saya mau lihat dulu tugas jubir itu apa"
Jakarta (ANTARA News) - Mantan Pelaksana Tugas (Plt) Wakil Ketua KPK Johan Budi menyatakan bahwa kabar mengenai tawaran sebagai juru bicara (jubir) Presiden Joko Widodo sejauh ini hanyalah rumor.
"Saya sampai hari ini menurut saya itu sebatas rumor yang belum terkonfirmasi. Memang kemarin saya ketemu Pak Teten ketika melayat Ibu Pak Pram (Pramono Anung) meninggal, sampai hari ini belum ada permintaan dari presiden," kata Johan di gedung KPK Jakarta, Jumat.
Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki mengatakan bahwa Johan Budi cocok menjadi juru bicara Presiden Joko Widodo dengan melihat pengalamannya sebagai jubir di KPK pada periode 2006-2014.
"Kalaupun nanti ada (tawaran) saya mau lihat dulu tugas jubir itu apa," tambah Johan.
Namun Johan mengaku siap membantu Presiden Joko Widodo sebagai jubir. "Kalau saya tentu siap membantu Pak Presiden Jokowi kalau diminta jadi jubir. Tapi kan saya harus tahu dulu tugas jubir seperti apa," jelas Johan.
Johan sendiri mundur sebagai karyawan KPK sejak 22 Desember 2015 lalu. Johan pun mengaku belum bertemu dengan Presiden Jokowi.
"Kalau bertemu Pak Jokowi belum pernah. Waktu ke tempat melayat Pak Pram sempat melihat Pak Presiden," tambah Johan.
Meski demikian, Johan mengaku bahwa sebagai jubir Presiden tugasnya akan berbeda dengan jubir KPK.
"Jubir KPK mungkin bisa beda dengan jubir Presiden," kata Johan.
Sepanjang menjadi jubir KPK sejak 2006 hingga menjadi Deputi Pencegahan KPK pada 17 Oktober 2014, Johan dengan telaten memberikan konferensi pers kepada wartawan setiap sore di KPK.
Isi konferensi pers itu memang "hanya" mengenai pemeriksaan saksi atau perkembangan normatif pengusutan kasus, namun pernyataan resmi jubir sudah cukup untuk menjadikan KPK sebagai motor utama pemberantasan korupsi khususnya di mata awak media.
Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016