Menurut Wakil Kepala SD IT Al Islam Kudus, Novita Kristianti, di Kudus, Jumat, perlombaan yang diikuti siswanya bernama Izza Aulia Putri Purwanto yang masih duduk di kelas IV itu berkolaborasi dengan Hanun Dzatirrajwa siswa dari SD IT Bina Amal Semarang.
Perlombaan yang diikutinya, kata dia, bukan atas nama sekolah, melainkan perlombaan mandiri.
Sekolah, lanjut dia, sebatas mendapatkan pemberitahuan ketika mereka mempersiapkan diri mengikuti perlombaan National Young Inventors Award 2015 pada Agustus 2015.
"Kami juga hanya bisa memotivasi mereka agar perlombaan yang diikuti membawa hasil," ujarnya.
Persiapan untuk mengikuti perlombaan, kata dia, lebih banyak dilakukan di rumah mereka, sehingga sekolah hanya mengetahuinya dalam bentuk hasil temuan yang sudah dirakit.
Ia mengapresiasi, anak didiknya yang berkolaborasi dengan siswa SD IT Bina Amal Semarang berhasil meraih predikat special award National Young Inventors Award (NYIA) ke-8 tahun 2015 yang diselenggarakan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
Siswa lain yang hendak mengikuti jejak Izza, kata dia, tentu akan dimotivasi karena prestasinya juga membawa nama harum sekolah.
Sementara itu, Izza didampingi Hanun mengungkapkan, ide awal membuat alat bantu tetes mata berawal dari kebiasaan Hanun menggunakan obat tetes mata.
"Karena sering tidak mengenai sasaran, maka muncul ide untuk menggunakan alat bantu cermin dan penerangan," ujarnya.
Merasa kesulitan menyelesaikan idenya itu hingga membentuk sebuah alat, kata dia, dirinya diajak berkolaborasi untuk membuatnya yang kebetulan Hanun merupakan saudara.
Akhirnya, kata dia, setelah melakukan beberapa kali eksperimen, ditemukan bahan yang cocok untuk disusun menjadi alat bantu untuk pemakaian obat tetes mata.
Di antaranya, cermin cembung mini yang biasa dipakai di mobil, tutup botol minuman, dan lampu led.
Fungsi lampu tersebut, kata dia, untuk pemakaian pada kondisi gelap.
Dengan alat sederhana dan berukuran kecil tersebut, penderita sakit mata bisa menggunakan obat tetes mata tanpa memerlukan cermin yang besar maupun bantuan orang lain.
Biaya untuk membuatnya, lanjut dia, cukup murah karena hanya menghabiskan uang sekitar Rp13.500.
Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016