"Saya ingin melihat langsung sejauh mana kondisinya dan bagaimana persiapan untuk peresmian jembatan ini. Karena kalau tidak ada halangan, tanggal 19 Januari, Bapak Presiden yang akan meresmikannya," kata Christiandy di Sanggau, Kamis.
Menurutnya, sebelum digunakan, jembatan tersebut sudah dilakukan uji beban beberapa waktu lalu, dimana dari hasil uji beban tersebut jembatan itu layak untuk digunakan.
Hanya saja, lanjutnya, sebelum bisa digunakan untuk umum, jembatan tersebut harus dilegalkan dulu penggunaannya oleh pemerintah pusat, melalui peresmian jembatan yang akan dilakukan oleh presiden RI.
Mengenai kepastian apakah presiden bisa meresmikan, kata Christiandy, saat ini pihaknya masih menunggu informasi dari protokoler kepresidenan.
"Kita masih menunggu informasi jadwalnya. Apakah nantinya akan diresmikan presiden bertepatan dengan HUT Pemprov Kalbar, karena kita jadwalkan itu akan dilakukan pada tanggal 19 Januari nanti, namun bisa saja berubah," katanya.
Christiandy mengatakan, Jembatan Tayan menjadi pintu investor untuk berinvestasi di Kalbar. Jembatan ini menghubungkan banyak daerah, seperti Tayan-Sanggau dan Sandai serta Nanga Tayap-Ketapang.
"Selain itu, jembatan ini merupakan penghubung antara Kalimantan Barat dengan wilayah Kalimantan lainnya, sehingga diharapkan setelah diresmikan, keberadaannya bisa memberikan manfaat besar bagi masyarakat Kalbar, khususnya dalam mempercepat perputaran ekonomi masyarakat," tuturnya.
Terlebih, lanjut Christiandy, saat ini Indonesia sudah masuk dalam masa Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), sehingga keberadaan jembatan itu diharapkan bisa mempercepat dan memperlancar arus transportasi manusia dan barang.
Dia menambahkan, jembatan Tayan terdiri atas dua bagian. Panjang masing-masing 280 meter dan 1.140 meter dengan lebar 11,5 meter tersebut dilengkapi jalan akses sepanjang 3,7 kilometer.
"Proporsi dana pembangunan berasal dari pinjaman Pemerintah Tiongkok sebesar 90 persen dan 10 persen sisanya dari APBN. Paket pengerjaan Jembatan Tayan dilaksanakan selama tiga tahun, dengan total nilai kontrak sebesar Rp907 miliar." katanya.
Pewarta: Rendra Oxtora
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016